Beberapa tahun terakhir istilah
biogas menjadi sangat populer, seolah-olah energi alternatif ini baru
ditemukan. Di dunia peternakan, istilah biogas sudah populer
berpuluh-puluh tahun yang lalu. Untuk mengetahui lebih detail tentang biogas,
tulisan dibawah ini akan membahasnya.
Apa itu Biogas? Biogas adalah gas
produk akhir pecernaan atau degradasi anaerobik bahanbahan organik oleh
bakteri-bakteri anaerobik dalam lingkungan bebas oksigen atau udara. Komponen
terbesar biogas adalah Methana (CH4, 54-80%-vol) dan karbondioksida (CO2,
20-45%-vol) serta sejumlah kecil H2, N2 dan H2S. Biogas dapat digunakan
dalam berbagai keperluan seperti memasak, penerangan, pompa air,
boiler dan sebagainya.
Sejarah Penemuan Biogas
Sejarah penemuan proses anaerobik
digestion untuk menghasilkan biogas tersebar dibenua Eropa. Penemuan
ilmuan Alessandro Volta terhadap gas yang dikeluarkan dirawa-rawa terjadi
pada tahun 1770, beberapa decade kemudian Avogadro mengidentifikasikan
tentang gas Methana. Setelah tahun 1875 dipastikan bahwa biogas merupakan
produk dari proses anaerobik digestion.
Tahun 1884 Pateour melakukan
penelitian tantang biogas menggunakan kotoran hewan. Era penelitian
Pasteour menjadi landasan untuk penelitian biogas hingga saat ini.
Pada akhir abad ke-19 ada beberapa riset dalam bidang ini dilakukan. Di
Jerman dan Perancis melakukan riset pada masa antara dua perang dunia dan
beberapa unit pembangkit biogas dengan memanfaatkan limbah pertanian.
Selama perang dunia II banyak
petani di Inggris dan benua Eropa yang membuat digester kecil
untuk menghasilkan biogas yang digunakan untuk menggerakkan traktor.
Karena harga BBM semakin murah dan mudah memperolehnya pada tahun
1950-an pemakaian biogas di Eropa ditinggalkan. Namun, di Negara-negara
berkembang kebutuhan akan sumber energi yang murah dan selalu tersedia
ada. Kegiatan produksi biogas di India telah dilakukan semenjak abad
ke-19. Alat pencerna anaerobik pertama dibangun pada tahun 1900 (Burhani
Rahman,http://www.energi.lipi.gi.id).
Biogas atau metana dapat digunakan
untuk berbagai keperluan seperti halnya gas alam. Tujuan utama pembuatan
biogas adalah untuk mengisi kekurangan atau mensubtitusi sumber energi
pada seluruh pengusaha tahu sebagai bahan bakar pengganti kayu bakar.
Biogas mengandung berbagai macam
zat, baik yang terbakar maupun zat yang tidak dapat dibakar. Zat yang
tidak dapat dibakar merupakan kendala yang dapat mengurangi mutu
pembakaran gas tersebut. Wwalaupun kandungan kalornya relatif rendah dibandingkan
dengan gas alam, butana dan propana, tetapi masih lebih tinggi dari gas
batu bara. Selain itu biogas ramah lingkungan, karena sumber bahannya
memiliki rantai karbon yang lebih pendek bila dibandingkan dengan minyak
tanah, sehingga gas CO yang dihasilkan relatif kecil.
No comments:
Post a Comment