Keberagaman
Budaya di Indonesia
Kata
Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami,
sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini, dengan judul “ Keberagaman budaya di Indonesia ”.
Makalah ini berisikan tentang keberagaman
budaya di Indonesia, Membahas pengertian keberagaman budaya dalam masyarakat, faktor
- faktor yang mempengaruhi terjadinya keberagaman budaya di Indonesia, serta
identifikasi bentuk – bentuk keberagaman budaya di Indonesia.
Penulisan
makalah ini bertujuan sebagai pengganti ulangan harian dan untuk menyelesaikan
nilai mata pelajaran IPS akhir semester enam di SMK Negeri 2 Surakarta.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun penguasaan materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki belum seberapa. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam
penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak - pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini,
khususnya kepada :
1.
Ibu Nunuk Sri Haryanti S.Pd pengampu
mata pelajaran IPS kelas XII TKR B selaku pembimbing dalam penyusunan makalah
ini,
2.
Anggota Kelompok Lima yang banyak
membantu dalam penyusunan materi yang ada pada makalah ini,
3.
Serta rekan – rekan semua kelas XII
TKR B yang telah memberikan dukungan doa kepada kami dalam menyusun makalah
ini,
Akhir kata, tidak lupa kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir.
Surakarta, 1
Maret 2013
Penulis,
Daftar
Isi
Halaman Judul ……………………………………………………………………………………… 1
Pengesahan …………………………………………………………………………………………. 2
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………… 3
Daftar Isi …………………………………………………………………………………………… 4
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang
……………………………………………………………………………... 5
B. Perumusan masalah
………………………………………………………………………... 6
C. Tujuan penulisan
…………………………………………………………………………... 7
D. Manfaat penulisan
…………………………………………………………………………. 8
BAB II
Pembahasan
1.
Keberagaman
Suku Bangsa …………………………………………………………………….
9
2.
Keberagaman
Bahasa …………………………………………………………………………..
10
3.
Keberagaman
Agama …………………………………………………………………………..
11
4.
Keberagaman
Kesenian ………………………………………………………………………...
12
5.
Keberagaman
Tradisi …………………………………………………………………………...
13
BAB III
Penutup
Kesimpulan & Saran
………………………………………………………………………………..
14
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………………… 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sejak
zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini
tercermin dari semboyan “Bhinneka tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi
tetap satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya,
agama, ras, dan bahasa. Adat istiadat, kesenian, kekerabatan,
bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki oleh suku – suku bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda, namun selain perbedaan
suku – suku itu juga memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik tanah,
persekutuan, dan kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan.
B.
Perumusan
masalah
1. Keberagaman suku bangsa ?
2. Keberagaman bahasa ?
3. Keberagaman agama ?
4. Keberagaman kesenian dan tradisi
?
C.
Tujuan
penulisan
ü
Mengumpulkan
nilai tugas IPS,
ü
Mengetahui
cara membuat makalah yang benar,
ü
Menambah
pengalaman dalam menyusun makalah sesuai aturan.
D.
Manfaat
penulisan
Ø
Mendapat
nilai tugas mata pelajaran IPS dalam membuat makalah,
Ø
Mempelajari
tentang keberagaman budaya di Indonesia,
Ø
Mengerti
bagaimana menyikapi keberagaman,
Ø
Tahu
bagaimana menghormati keberagaman budaya,
Ø
Membagi
pengalaman dengan pembaca tentang keberagaman budaya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Keberagaman
suku bangsa
Sejak
zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini
tercermin dari semboyan “Bhinneka tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi
tetap satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya,
agama, ras, dan bahasa. Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan
bentuk fisik yang dimiliki oleh suku-suku bangsa yang ada di Indonesia memang
berbeda, namun selain perbedaan suku-suku itu juga memiliki persamaan antara
lain hukum, hak milik tanah, persekutuan, dan kehidupan sosialnya yang
berasaskan kekeluargaan.
Suku
bangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan
kesatuan kebudayaan. Orang-orang yang tergolong dalam satu suku bangsa
tertentu, pastilah mempunyai kesadaran dan identitas diri terhadap kebudayaan
suku bangsanya, misalnya dalam penggunaan bahasa daerah serta mencintai
kesenian dan adat istiadat. Suku – suku bangsa yang tersebar di Indonesia
merupakan warisan sejarah bangsa, persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh
factor geografis, perdagangan laut, dan kedatangan para penjajah di Indonesia.
perbedaan suku bangsa satu dengan suku bangsa yang lain di suatu daerah dapat
terlihat dari ciri-ciri berikut ini :
·
Tipe
fisik, seperti warna kulit, rambut,
·
Bahasa
yang dipergunakan, misalnya Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura,
·
Adat
istiadat, misalnya pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian,
·
Kesenian
daerah, misalnya Tari Janger, Tari Serimpi, Tari Cakalele, dan Tari Saudati,
·
Kekerabatan,
misalnya patrilineal dan matrilineal,
·
Batasan
fisik lingkungan, misalnya Badui dalam dan Badui luar.
Cara menyikapi keberagaman suku
bangsa di Indonesia seperti berikut
ini :
ü
Menerima suku bangsa lain dalam pergaulan sehari – hari.
ü
Menambah pengetahuan kita tentang suku – suku lain. Mempelajari
suku lain tidak harus datang ke daerah tempat tinggal mereka.
ü
Tidak menjelek-jelekkan, menghina, dan merendahkan suku-suku
bangsa lain. Kita, manusia yang diciptakan Tuhan dengan harkat dan martabat
yang sama.
2.
Keberagaman bahasa
Secara historis, bahasa
Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur
maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek
temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Secara
sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap “lahir”
atau diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Secara yuridis, baru
tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan
di perguruan-perguruan di Indonesia.
Indonesia dengan luas kawasan 1.904.556 km² dan
menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat yang
dikeluarkan tanggal 20 Julai 2007 menyatakan bahwa jumlah penduduk Indonesia
adalah sekitar 222 juta jiwa yang berasal dari berbagai etnis. Dengan keragaman
etnis dan suku, di Indonesia terdapat sekitar 706 bahasa daerah yang digunakan
sebagai bahasa daerah khususnya dalam berkomunikasi tidak resmi dengan ahli
keluarga maupun masyarakat.
Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu
yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar
Dewantara (Bapak Pendidikan Indonesia) dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun
1939 di Solo, Jawa Tengah, “jang dinamakan ‘Bahasa Indonesia’ jaitoe bahasa
Melajoe jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari ‘Melajoe Riaoe’, akan tetapi
jang soedah ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan
alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh
Indonesia; pembaharoean bahasa Melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe
haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam kebangsaan
Indonesia”, atau sebagaimana diungkapkan dalam Kongres Bahasa Indonesia II
1954 di Medan, Sumatera Utara, “…bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa
Melaju. Dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju jang disesuaikan dengan
pertumbuhannja dalam masjarakat Indonesia”. Bahasa Indonesia merupakan
bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik
melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing.
Menurut Bambang Kaswanti
Purwo, laju kepunahan bahasa di Indonesia sebagai negara kedua di dunia yang
memiliki bahasa paling banyak yaitu 706 bahasa setelah Papua Nugini yaitu 867
bahasa cukup memprihatinkan. Dari jumlah tersebut, ada 109 bahasa (di luar
Papua) yang punya penutur kurang dari 100.000 orang, seperti Tondano di
Sulawesi, Tanimbar di Nusa Tenggara, Ogan di Sumatera Selatan, serta Buru di
Maluku.
“Malahan ada satu bahasa di
Nusa Tenggara Timur, yakni Maku’a, yang jumlah penuturnya tinggal 50 orang.
Hampir separuh dari bahasa di Indonesia tersebar di wilayah Papua dan sangat
terancam kepunahannya karena jumlah penutur terus berkurang.”
Sementara itu, berdasarkan
data UNESCO, setiap tahun, ada 10 bahasa di dunia yang punah dan di era yang
serba modern ini diperkirakan laju kepunahan bahasa akan lebih cepat lagi. Satu
abad lalu, tercatat ada lebih dari 6.000 bahasa di dunia. Kini hanya tinggal
600 hingga 3.000 bahasa, hampir separuhnya memiliki penutur kurang dari 10.000
orang, dan seperempatnya lagi kurang dari 1.000 orang. “Padahal, salah satu
syarat bagi upaya pelestarian bahasa adalah jika penuturnya mencapai 100.000
orang.”
3.
Keberagaman agama
Agama di Indonesia
memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam
ideologi bangsa Indonesia, Sila pertama Pancasila berbunyi “KeTuhanan Yang Maha
Esa”. Pada tahun 2010, kira-kira 85,1% dari 240.271.522 penduduk Indonesia
adalah pemeluk Islam, 9,2% Protestan, 3,5% Katolik, 1,8% Hindu, dan 0,4%
Buddha.
Berikut Adalah Enam agama utama di Indonesia :
ü Islam
Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia,
dengan 85% dari jumlah penduduk adalah penganut ajaran Islam. Mayoritas Muslim dapat
dijumpai di wilayah barat Indonesia seperti di Jawa dan Sumatera.
Pada abad ke-12, sebagian besar pedagang orang Islam dari India tiba di pulau Sumatera,
Jawa dan Kalimantan. Hindu yang dominan beserta kerajaan Buddha, seperti Majapahit
dan Sriwijaya,
mengalami kemunduran, dimana banyak pengikutnya berpindah agama ke Islam. Dalam
jumlah yang lebih kecil, banyak penganut Hindu yang berpindah ke Bali, sebagian Jawa dan
Sumatera.
ü Kristen Protestan
Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa
kolonial Belanda
(VOC), pada sekitar abad ke-16. Kebijakan VOC yang mereformasi Katolik dengan
sukses berhasil meningkatkan jumlah penganut paham Protestan di Indonesia.
Agama ini berkembang dengan sangat pesat pada abad ke-20, yang ditandai oleh
kedatangan para misionaris dari Eropa ke beberapa wilayah di
Indonesia, seperti di wilayah barat Papua. Pada 1965, ketika
terjadi perebutan kekuasaan, orang-orang tidak beragama dianggap sebagai
orang-orang yang tidak ber-Tuhan, dan karenanya tidak mendapatkan hak-haknya
yang penuh sebagai warganegara. Sebagai hasilnya, gereja Protestan mengalami
suatu pertumbuhan anggota. Di Indonesia, terdapat tiga provinsi yang mayoritas
penduduknya adalah Protestan, yaitu Papua, Ambon,dan Sulawesi Utara
dengan 90%,91%,94% dari jumlah penduduk.
ü Hindu
Kebudayaan dan agama Hindu tiba di Indonesia pada abad
1 M, bersamaan waktunya dengan kedatangan agama Buddha, yang kemudian
menghasilkan sejumlah kerajaan Hindu-Buddha seperti Kutai, Mataram dan Majapahit.
Kerajaan ini hidup hingga abad ke 16 M, ketika kerajaan Islam mulai berkembang.
Periode ini, dikenal sebagai periode Hindu-Indonesia, bertahan selama 16 abad
penuh.
ü Buddha
Buddha tiba di Indonesia pada
abad 6 M. Sejarah Buddha di Indonesia berhubungan erat dengan sejarah Hindu,
sejumlah kerajaan Buddha telah dibangun sekitar periode yang sama. Seperti
kerajaan Sailendra, Sriwijaya
dan Mataram.
Kedatangan agama Buddha telah dimulai dengan aktivitas perdagangan yang mulai
pada awal abad pertama melalui Jalur Sutra
antara India dan
Indonesia. Sejumlah warisan dapat
ditemukan di Indonesia, mencakup candi Borobudur
di Magelang dan
patung atau prasasti dari sejarah Kerajaan Buddha yang lebih awal.
ü Katolik
Awal mula: abad ke-14 sampai abad ke-18 Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis, yang kemudian diikuti bangsa Spanyol yang berdagang rempah-rempah. Agama Katolik mulai berkembang di Jawa Tengah ketika Frans van Lith menetap di Muntilan pada 1896 dan menyebarkan iman Katolik kepada rakyat setempat.
ü Khonghucu
Agama Konghucu
berasal dari Cina daratan
dan yang dibawa oleh para pedagang Tionghoa dan imigran. Diperkirakan pada abad
ketiga Masehi, orang Tionghoa tiba di kepulauan Nusantara.
Berbeda dengan agama yang lain, Konghucu lebih menitik beratkan pada
kepercayaan dan praktik yang individual, lepas daripada kode etik melakukannya,
bukannya suatu agama masyarakat yang terorganisir dengan baik, atau jalan hidup
atau pergerakan sosial.
4.
Keberagaman kesenian dan tradisi
Tuhan telah menciptakan berbagai jenis makhluk hidup
berupa tumbuhan, manusia, dan hewan. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan
telah diberi karunia akal untuk berfikir, berkreasi, dan sebagainya. Dengan
akal manusia dapat mengembangkan berbagai kemampuan untuk menciptakan karya
yang bernilai tinggi. Salah satu karya manusia adalah seni. Tahukah anda apa
yang dimaksud dengan seni?
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, seni adalah
kemampuan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi. Dengan demikian
seni adalah suatu hasil karya manusia yang mempunyai keindahan dan dapat
dinikmati serta dirasakan oleh manusia.
Berikut ini merupakan contoh kesenian yang ada di
Indonesia :
1.
Banten : Debus
2.
DKI Jakarta : Ondel-ondel, Lenong
3.
Jawa Barat : Wayang Golek, Rudat, Banjet, Tarling, Degung
4.
Jawa Tengah : Wayang Kulit, Kuda Lumping, Wayang Orang,
Ketoprak,
5.
Jawa Timur : Ludruk, Reog, Wayang Kulit
6.
Bali : Wayang Kulit, Janger
7.
Riau : Makyong
8.
Kalimantan : Mamanda
Selain hasil kesenian yang sudah
disebutkan di atas, suku – suku bangsa di Indonesia juga mempunyai hasil karya
seni dalam bentuk benda. Karya seni yang dihasilkan oleh seniman-seniman dari
berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia, antara lain seni lukis, seni pahat,
seni ukir, patung, batik, anyaman, dan lain-lain. Benda-benda karya seni yang
terkenal, antara lain ukiran Bali dan Jepara, Patung Asmat dan patung-patung
Bali, anyaman dari suku-suku Dayak di Kalimantan, dan lain-lain. Hasil
kerajinan seni ini menjadi barang-barang cindera mata yang sangat digemari
turis mancanegara.
Tradisi dalam bahasa latin traditio yang berarti “diteruskan“
atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang
telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok
masyarakat. Sedangkan pengertian keberagaman tradisi adalah Keanekaragaman
kebiasaan yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan
suatu kelompok masyarakat. Berikut ini merupakan contoh tradisi di Indonesia :
1. Tradisi ‘Siraman’ di Jawa
Upacara
adat jawa bagi para calon pengantin untuk membersihkan diri dan hati sehingga
semakin mantap dalam melangsungkan pernikahan esok harinya.
2. Tradisi ‘balimau’ di Sumatra Barat
Tradisi
untuk menyambut bulan suci rahmadan, balimau memiliki makna mandi disertai
keramas yang melambangkan pembersihan diri sebelum berpuasa.
3. Tradisi ‘Pasola Sumba’ di Sumba
Upacara
adat yang dilakukan untuk memohon restu kepada dewa agar panen di tahun
tersebut berhasil dengan baik.
4. Tradisi ‘Rambu solo’ di Toraja
Upacara
kematian sebagai tanda penghormatan terakir kepada mendiang yang telah
meninggal. Dan masih banyak lagi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
dan Saran
Keanekaragaman budaya
jangan dijadikan sebagai perbedaan, tetapi hendaknya dijadikan sebagai kekayaan
bangsa Indonesia. Kita selaku bangsa Indonesia mempunyai kewajiban untuk selalu
melestarikan kebudayaan yang beraneka ragam tersebut. Di samping itu, dengan
mendalami kebudayaan yang beraneka ragam tersebut, wawasan kita akan bertambah
sehingga kita tidak akan menjadi bangsa yang kerdil. Kita dapat menjadi bangsa
yang mau dan mampu menghargai kekayaan yang kita miliki, yang berupa keanekaragaman
kebudayaan tersebut.
Sikap saling
menghormati budaya perlu dikembangkan agar kebudayaan kita yang terkenal tinggi
nilainya itu tetap lestari, tidak terkena arus yang datang dari luar.
Melestarikan kebudayaan nasional harus didasari dengan rasa kesadaran yang
tingi tanpa adanya paksaan dari siapapun. Dalam rangka pembinaan kebudayaan
nasional, kebudayaan daerah perlu juga kita kembangkan, karena kebudayaan
daerah mempunyai kedudukan yang sangat penting.Untuk menyikapi keberagaman yang
ada kita harus saling menghormati antara satu denan yang lain agar tercipta
kedamaian, tidak ada perpecahan di antara kita semua.
Daftar
Pustaka
- http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Indonesia
- http://aprilia180490.wordpress.com/2010/05/29/keanekaragaman-suku-bangsa-di-indonesia/
- http://robiartea.blogspot.com/2012/07/makalah-pkn-keanekaragaman-suku-bangsa.html
- http://tugino230171.wordpress.com/2011/10/29/keragaman-suku-bangsa-di-indonesia/
- http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/03/bahasa-indonesia-dan-keberagaman-bahasa/
- http://ganiasmoro.blogspot.com/2011/10/fakta-keragaman-bahasa-indonesia.html
- http://www.jpnn.com/read/2012/08/31/138263/Keragaman-Bahasa-Bisa-Picu-Disintegritas-
- http://apachemask.wordpress.com/2010/12/16/keberagaman-dan-perkembangan-seni-di-indonesia/
- http://coreei7.blogspot.com/2012/08/bab-v-keberagaman-budaya-di-indonesia.html
blogwalking, nice blog, thanks
ReplyDeletenice post, lagi cari referensi nih gan, makasih ya...
ReplyDeletemateri bermanfaat, thanks gan !
ReplyDeleteteria kasih, telah mampir di blog saya,
ReplyDelete
ReplyDelete✔ Capsul Penggeli Getar Electric
✔ Penis Getar Goyang Silikon Elektrik
✔ Penis Ikat Pinggang Silikon Elektrik
✔ Penis 2 Kepala Panjang Silikon Manual
✔ Penis Mutiara Maju Mundur Silikon Elektrik
✔ Penis Naga Getar Goyang Electric
✔ Penis Tempel Duduk Silikon Elektrik
artikelnya bagus
ReplyDeletenumpang iklan siapa tau butuh angkutan truk atau apa saja merek isuzu yang baru segala type
jual isuzu, isuzu surabaya, harga isuzu surabaya, dealer isuzu
isuzu surabaya