Sunday, April 29, 2012

Kebocoran oli pada mesin Sepeda Motor

Salah satu penyebah rusaknya mesin adalah oli mesin yang kurang jumlahnya atau bahkan habis. Hal ini sering terjadi pada mesin sepeda motor , karena pengendaraan atau pemilik sepeda motor sering menganggap kebocoran oli yang terjadi hanya sedikit saja. Memang kebocoran yang terjadi sering tidak menimbulkan tetesan pada lantai , namun hanya nampak seperti olinya rembes saja.

Komponen sistem pelumasan

Sekarang saya akan menjelaskan komponen - komponen yang digunakan dalam sistem pelumasan jenis tekanan , Komponen - komponennya adalah :
1.      OIL SCREEN adalah saringan oli yang dipasangkan pada saluran masuk pompa , berfungsi untuk menyaring benda - benda kasar agar pompa tidak rusak.
2.    OIL PAN adalah tempat penampung minyak pelumas yang akan disirkulasikan oleh pompa oli.
3.    OIL PUMP adalah berfungsi untuk menghisap dan menekan minyak pelumas ke bagian - bagian mesin yang memerlukan pelumasan. Minyak pelumas yang dihisap terlebih dahulu disaring oleh oil screen.
4.    OIL FILTER adalah komponen sitem pelumas yang berfungsi untuk menyaring kotoran - kotoran halus dalam oli agar tidak merusak bearing dan bagian - bagian mesin yang presisi. Oil filter ini juga dilengkapi dengan katup pengaman ( by pass valve ) yang berguna untuk menyalurkan langsung minyak pelumas ke bagian - bagian mesin jika saringan tersumbat.
5.     OIL PRESSURE SWITCH  adalah bagian sistem pelumasan yang berguna untuk mensensor tekanan minyak pelumasan. Alat ini dipasangkan pada saluran utama dan juga dihubungkan dengan lampu dial indicator. Sehingga jika lampu menyala , pengemudi akan tau bahwa tekanan minyak pelumas rendah. Sedangkan jika lampu mati maka tekanan minyak pelumasan adalah normal. 

Friday, April 27, 2012

Macam - macam sistem pelumasan


Seperti telah saya jelaskan dalam postingan sebelumnya disini tentang kegunaan dan fungsi sistem pelumasan, maka sekarang saya akan menjelaskan macam - macam sistem pelumasan . Sistem pelumasan pada kendaraan baik mobil atau sepeda motor dapat kita kelompokkan menjadi 3 macam yaitu :

1. Jenis percik ( splash type)
Pada jenis ini stang seher dilengkapi dengan sendok yang berada pada ujung bagian bawah dari stang seher . Sehingga saat  mesin berputar, maka sendok pemercik akan memercikan oli yang di bak oli ke dinding silinder dan bearing. Jenis ini memiliki konstruksi yang sangat sederhana , namun sulit untuk melumasi bagian - bagian yang memiliki celah lebih sempit . Karena itu sistem pelumasan tipe ini sudah tidak lagi digunakan.

2. Jenis tekanan ( pressure feed type )
Pada jenis ini sistem pelumasan menggunakan pompa oli yang berguna untuk mensirkulasikan minyak pelumas.  Jenis inilah yang sekarang digunakan pada kendaraan baik mobil ataupun sepeda motor.
Adapun pompa oli yang digunakan ada bermacam - macam yaitu :
  • model roda gigi ( gear type )
  • model trocoid 
Mengenai sistem pelumasan tipe ini akan saya bahas tersendiri dalam postingan saya berikutnya.

3. Jenis kombinasi
Pada sistem pelumas tipe ini adalah penggabungan dari sistem pelumas tipe 1 dan tipe 2 .

Minyak Pelumas


Minyak pelumas untuk mesin atau kita kenal juga dengan istilah oli , harus mampu melumasi bagian - bagian mesin yang bergesekkan agar tidak cepat aus. Dalam mesin kita sudah mengenal dan mengetahui bahwa banyak sekali bagian yang saling bergesekkan. Untuk itu penggunaan minyak pelumas bagi mesin sangat - sangatlah dibutuhkan. Jadi kali ini saya akan menjelaskan kepada Anda mengenai minyak pelumas dan agar Anda juga dapat menentukkan minyak pelumas apa yang cocok untuk mesin kendaraan Anda.

Minyak pelumas pada mesin harus memiliki syarat sebagai berikut:
  1. Viskositas : Viskositas adalah kekentalan dari minyak pelumas. Kekentalan minyak pelumas haruslah sesuai dengan kebutuhan yang akan dilumasi. Sebagai contoh adalah kekentalan minyak pelumas untuk mesin berbeda dengan kekentalan minyak pelumas yang dipakai untuk gardan.
  2. Harus memiliki daya lekat yang baik (oil film ) . Saat melumasi komponen yang bergesekkan , minyak pelumas harus mampu menempel pada komponen - komponen mesin yang bergesekkan dengan sangat baik. Maka dari itu minyak pelumas yang sudah terlalu lama dipakai harus diganti , karena daya lekat ( oil film ) sudah tidak baik. Dan jika minyak pelumas yang sudah terlalu lama dipakai tak diganti , maka komponen - komponen mesin yang saling bergesekkan itu akan saling menggesek dan menyebabkan keausan.
  3. Tidak mudah bercampur dengan barang yang lain. Maksudnya adalah minyak pelumas tidak bisa menyatu dengan zat - zat lainnya. Kecuali minyak pelumas yang memang khusus untuk oli samping, karena minyak pelumas tersebut dapat bercampur dengan bensin namun tetap minyak pelumas itu tidak boleh mudah bercampur dengan zat - zat kimia lainnya seperti karbon , dan lain - lain. Jika hal itu terjadi berarti kualitas minyak pelumas menjadi tidak baik lagi. 
  4. Memiliki sifat membersihkan. Pada saat komponen - komponen saling bergesekkan , kemungkinan akan tetap terjadi gesekkan walaupun cuma sedikit sekali. Biasanya hal ini terjadi pada saat mesin baru dihidupkan, karena minyak pelumas belum melumasi bagian - bagian yang bergesekkan tersebut dan minyak pelumas tersebut masih berada dalam bak oli ( atau belum bersikulasi untuk melumasi ) Untuk itulah minyak pelumas harus mampu membersihkan serbuk - serbuk bekas gesekkan tersebut.
  5. Memiliki titik nyala yang tinggi dan sukar menguap. Pada mesin yang sedang hidup , maka suhu dari mesin akan naik . Untuk itulah minyak pelumas tidak boleh cepat menguap , karena minyak pelumas akan cepat habis dengan sendirinya bila cepat menguap. Selain itu pula minyak pelumas harus memiliki titik nyala yang tinggi, karena jika titik nyala nya rendah maka minyak pelumas akan terbakar dan menyala . Tidak lucu kan kalau minyak pelumas dalam mesin anda menyala dan menimbulkan api.
  6. Mudah memindahkan panas dan memiliki titik beku yang rendah. Dalan hal ini minyak pelumas juga harus mampu menyerap panas dari komponen - komponen yang bergesekkan sehingga pemuaian yang berlebihan dapat dihindari. Namun di saat suhu yang rendah minyak pelumas juga tidak boleh membeku. Oleh karena itu kekentalan minyak pelumas yang digunakan di negara tropis dengan negara yang mengalami musim salju berbeda. 
Seperti telah saya jelaskan dalam bagian pendahuluan bahwa setiap produk minyak pelumas sudah mendaftarkan produknya ke lembaga asosiasi otomotif intenasional. Maka pada saat kita membeli minyak pelumas , akan terlihat dan tertera tulisan SAE.SAE adalah kepanjangan dari Society of Automotive Engineers. Dan ada juga minyak pelumas yang menambahkan tanda berdasarkan bahan tambahan yaitu American Petrolium Institute , untuk spesifikasi ini diberikan kode " S " untuk mesin bensin sedangkan kode " C " untuk mesin diesel. Dibelakang kode tersebut akan ditambahkan kode yang menunjukkan peringkat kualitas minyak pelumas. , dengan huruf A, B, C, D, dan seterusnya. Dimana huruf A adalah peringkat kualitas oli yang  rendah , dan semakin kode nya mengarah ke huruf akhir yaitu Z berarti kualitas peringkat olinya lebih baik . Contoh kode untuk mesin bensin adalah : SA , SB , SC dan seterusnya . Dan contoh kode untuk mesin diesel adalah : CA, CB, CC dan seterusnya.

Macam-macam pemindah daya pada mobil


Secara konstruksi pemindah daya pada mobil dibagi menjadi 4 , yaitu:



1. Tipe FR ( Front engine Rear Drive )
Pemindah daya tipe ini mentrasfer tenaga mesin ke roda belakang mobil, sementara mesin dipasangkan di bagian depan dari mobil. Jadi hanya roda belakang yang digerakkan oleh mesin , sementara roda depan tidak digerakkan oleh mesin. Konstruksi dari pemindah daya tipe ini terdiri atas kopling - transmisi - propeller shaft - differental (gardan) - rear axle(poros Roda belakang) - roda belakang. Perpindahan tenaga dan putaran mesinnya secara urut dari flywheel ( roda gila) - kopling - transmisi - propeller shaft - differential ( gardan ) - rear axle ( poros roda belakang ) - roda belakang .

2. Tipe FF ( Front engine Front drive)

Pemindah daya tipe ini mentrasfer tenaga dan putaran mesin ke roda depan, sementara roda belakang tidak digerakkan oleh mesin. Adapun mesin terpasang pada bagian depan dari mobil. Konstruksi dan proses pemindahan daya dan tenaga putar mesin pada pemindah daya ini secara urut adalah sebagai berikut; flywheel ( roda gila ) - kopling - transaxle - Front axle( poros roda depan) - roda depan. Transaxle adalah transmisi yang di dalamnya sudah terdapat differential ( gardan )

3. Tipe RR (Rear engine Rear Drive)
Pada tipe pemindah daya ini mesin dipasangkan pada bagian belakang dari mobil dan roda yang digerakkan oleh mesin adalah roda belakang , sedangkan roda depan tidak digerakkan oleh mesin. Urutan proses perpindahan daya dari tipe pemindah daya ini adalah sebagai berikut: flywheel ( roda gila) - kopling - transaxle - rear axle ( poros roda belakang ) - roda belakang.  Sama seperti tipe FF , tipe RR ini memiliki komponen dan proses pemindah daya yang sama, namun hanya letak mesin dan roda yang digerakkkan saja yang berbeda.

4.Tipe 4 WD
Pada tipe ini ke empat roda mobil digerakkan oleh mesin , sementara mesin diletakkan pada bagian depan mobil. Komponen dan urutan proses pemindahan daya tipe ini adalah sebagai berikut ; flywheel( roda gila) - kopling - transaxle - center differential ( gardan tengah) -transfer -  poros roda depan ( front axle) - roda depan , sedangkan dari komponen transfer ini juga putaran dibagi atau diteruskan juga ke propeller shaft - rear differential (gardan belakang ) - rear axle ( poros roda belakang) - roda depan. Jadi semua roda pada mobil akan digerakkan oleh mesin. Pembagian putaran atau pencabangan tenaga putar ini dilakukan oleh komponen transfer.

Celah Antara Ujung Ring Piston


Ring piston tidak dibuat tersambung secara utuh seperti sebuah gelang, namun pada satu bagiannya dipotong . Potongan ini membuat bentuk ring piston seperti sebuah gelang yang terputus pada satu sisi. Tujuan pemutusan ring piston ini adalah agar terdapat celah bagi ring piston untuk melakukan pemuaian di saat panas. Celah ini akan berubah ubah tergantung pada besarnya dinding silinder pemuaian yang terjadi akibat panas pada mesin. Standar celah yang umumnya pada suhu ruangan adalah 0,2 – 0,5 mm. Adapun tak semua celah ring piston ini sama, tergantung pada spesifikasi dan karakteristik dari masing – masing mesin.

Over size

Dalam dunia otomotif pasti Anda sudah sering mendengar kedua istilah di atas. Over size adalah memperbesar ukuran silinder blok dan mengganti ukuran piston dengan ukuran yang lebih besar. Over size ini sering dilakukan pada blok mesin yang mengalami kerusakan karena keausan pada piston dan silinder blok. Keausan ini akan membuat kerapatan antara silinder blok dengan piston hilang, karena celah antara piston dan silinder blok akan bertambah besar. Celah yang semakin besar ini akan membuat daya hisap mesin dalam menghisap udara dan bensin dari karburator akan berkurang kemampuan hisapnya. Selain itu pada saat langkah kompresi kemampuan memampatkan campuran bahan bakar dan udara akan berkurang juga, bahkan campuran bensin dan udara dalam ruang bakar akan dapat turun ke bawah ruang bak engkol melalui celah tersebut.


Modifikasi pathname pada terminal linux menjadi lebih pendek

Bagi pengguna linux turunan ubuntu seperti ubuntu 16.04 yang saya gunakan, ada beberapa hal yang cukup membuat kita ribet dengan pathname pa...