Minyak pelumas
untuk mesin atau kita kenal juga dengan istilah oli , harus mampu melumasi
bagian - bagian mesin yang bergesekkan agar tidak cepat aus. Dalam mesin kita
sudah mengenal dan mengetahui bahwa banyak sekali bagian yang saling
bergesekkan. Untuk itu penggunaan minyak pelumas bagi mesin sangat - sangatlah
dibutuhkan. Jadi kali ini saya
akan menjelaskan kepada Anda mengenai minyak pelumas dan agar Anda juga dapat
menentukkan minyak pelumas apa yang cocok untuk mesin kendaraan Anda.
Minyak pelumas pada mesin harus memiliki syarat sebagai berikut:
Minyak pelumas pada mesin harus memiliki syarat sebagai berikut:
- Viskositas : Viskositas adalah kekentalan dari minyak pelumas. Kekentalan minyak pelumas haruslah sesuai dengan kebutuhan yang akan dilumasi. Sebagai contoh adalah kekentalan minyak pelumas untuk mesin berbeda dengan kekentalan minyak pelumas yang dipakai untuk gardan.
- Harus memiliki daya lekat yang baik (oil film ) . Saat melumasi komponen yang bergesekkan , minyak pelumas harus mampu menempel pada komponen - komponen mesin yang bergesekkan dengan sangat baik. Maka dari itu minyak pelumas yang sudah terlalu lama dipakai harus diganti , karena daya lekat ( oil film ) sudah tidak baik. Dan jika minyak pelumas yang sudah terlalu lama dipakai tak diganti , maka komponen - komponen mesin yang saling bergesekkan itu akan saling menggesek dan menyebabkan keausan.
- Tidak mudah bercampur dengan barang yang lain. Maksudnya adalah minyak pelumas tidak bisa menyatu dengan zat - zat lainnya. Kecuali minyak pelumas yang memang khusus untuk oli samping, karena minyak pelumas tersebut dapat bercampur dengan bensin namun tetap minyak pelumas itu tidak boleh mudah bercampur dengan zat - zat kimia lainnya seperti karbon , dan lain - lain. Jika hal itu terjadi berarti kualitas minyak pelumas menjadi tidak baik lagi.
- Memiliki sifat membersihkan. Pada saat komponen - komponen saling bergesekkan , kemungkinan akan tetap terjadi gesekkan walaupun cuma sedikit sekali. Biasanya hal ini terjadi pada saat mesin baru dihidupkan, karena minyak pelumas belum melumasi bagian - bagian yang bergesekkan tersebut dan minyak pelumas tersebut masih berada dalam bak oli ( atau belum bersikulasi untuk melumasi ) Untuk itulah minyak pelumas harus mampu membersihkan serbuk - serbuk bekas gesekkan tersebut.
- Memiliki titik nyala yang tinggi dan sukar menguap. Pada mesin yang sedang hidup , maka suhu dari mesin akan naik . Untuk itulah minyak pelumas tidak boleh cepat menguap , karena minyak pelumas akan cepat habis dengan sendirinya bila cepat menguap. Selain itu pula minyak pelumas harus memiliki titik nyala yang tinggi, karena jika titik nyala nya rendah maka minyak pelumas akan terbakar dan menyala . Tidak lucu kan kalau minyak pelumas dalam mesin anda menyala dan menimbulkan api.
- Mudah memindahkan panas dan memiliki titik beku yang rendah. Dalan hal ini minyak pelumas juga harus mampu menyerap panas dari komponen - komponen yang bergesekkan sehingga pemuaian yang berlebihan dapat dihindari. Namun di saat suhu yang rendah minyak pelumas juga tidak boleh membeku. Oleh karena itu kekentalan minyak pelumas yang digunakan di negara tropis dengan negara yang mengalami musim salju berbeda.
Seperti telah saya
jelaskan dalam bagian pendahuluan bahwa setiap produk minyak pelumas sudah
mendaftarkan produknya ke lembaga asosiasi otomotif intenasional. Maka pada
saat kita membeli minyak pelumas , akan terlihat dan tertera tulisan SAE.SAE
adalah kepanjangan dari Society of Automotive Engineers. Dan ada juga minyak
pelumas yang menambahkan tanda berdasarkan bahan tambahan yaitu American
Petrolium Institute , untuk spesifikasi ini diberikan kode " S "
untuk mesin bensin sedangkan kode " C " untuk mesin diesel.
Dibelakang kode tersebut akan ditambahkan kode yang menunjukkan peringkat
kualitas minyak pelumas. , dengan huruf A, B, C, D, dan seterusnya. Dimana
huruf A adalah peringkat kualitas oli yang rendah , dan semakin kode nya
mengarah ke huruf akhir yaitu Z berarti kualitas peringkat olinya lebih baik .
Contoh kode untuk mesin bensin adalah : SA , SB , SC dan seterusnya . Dan
contoh kode untuk mesin diesel adalah : CA, CB, CC dan seterusnya.
No comments:
Post a Comment