Thursday, May 19, 2016

Laporan Kuliah Pengenalan Lapangan PT. PINDAD (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang Penulisan Laporan
    1. Penugasan dari institusi sebagaimana tertuang dalam kurikulum dan peraturan penyelengaraan kegiatan bidang akademik.
    2. Pertanggungjawaban sebagai pelaksana dalam program tugas mandiri mahasiswa.
  2. Maksud Penulisan Laporan
    1. Memberikan informasi tentang kegiatan survai mata kuliah dari awal hingga akhir.
    2. Memenuhi salah satu persyaratan dalam mengakhiri mata kuliah.
  1. Tujuan Penulisan Laporan
    1. Sebagai sarana evaluasi bagi institusi tentang pelaksanaan proses belajar mengajar.
    2. Media pembelajaran bagi mahasiswa tentang teknik penulisan laporan suatu kegiatan.
    3. Media pembelajaran bagi para pembaca tentang kegiatan yang di laksanakan di lapangan kerja.
  1. Tempat, dan waktu Kuliah Pengenalan Lapangan
    1. Kuliah Pengenalan Lapangan bertempat di PT. PINDAD (PERSERO) yang beralamat di jalan Jend. Gatot Subroto No. 517, Kode Pos 40284 Bandung, Jawa Barat.
    2. Waktu terhitung mulai tanggal 11 Mei 2016 sampai dengan tanggal 11 Mei 2016.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN
  1. Sejarah Perusahaan
PT. PINDAD (PERSERO) Bandung pada awalnya adalah suatu usaha Komandan TNI – AD yang bergerak dalam bidang instasnsi industri. Oleh karena itu, maka Industri Komandan Perindustrian Angkatan Darat yang disingkat dengan nama KOPINDAD, yang fungsi utamanya adalah untuk memproduksi senjata dan amunisi untuk kebutuhan Angkatan Darat khususnya dan ABRI pada umumnya.

Pada masa penjajahan Belanda tahun 1908 didirikan Artillerie Contructie Winkel (ACW) di Surabaya. Pada tahun 1923 ACW dipindahkan ke Bandung dan ACW berganti nama menjadi Artillerie Inrichtingen ( AI ).

Sedangkan pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942, menjelang kemerdekaan, ACW diganti namanya menjadi Dai Khi Kozo (DIK). Dan setelah kemerdekaan DIK diganti namanya menjadi Ledger Productie Bredjuen (LPB) di bawah NICA pada tahun 1947.

Dengan adanya penyerahan kedaulatan dari pemerintah Belanda kepada perintah Republik Indonesia Serikat ( RIS ) pada tahun 1950, maka instansi ini diserahkan kepada RIS dan tepatnya pada tanggal 29 April 1950, diganti namanya menjadi Pabrik Senajata dan Masiu ( PSM ) yang selanjutnya tanggal ini diperingati sebagai hari jadi perusahaan.
Pada tahun 1958 Pabrik Senjata dan Masiu diubah namanya menjadi Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat ( PABAL – AD ). PABAL – AD dalam produknya tidak hanya memproduksi senjata saja, tetapi juga memproduksi kebutuhaan lainnya untuk Angkatan Darat. Tahun 1962 PABAL – AD diganti namanya menjadi perindustrian TNI – AD ( PINDAD ) yang secara keseluruhan PINDAD ( PERSERO ) baru memproduksi penuh pada tahun 1968.
Tanggal 29 April 1983 PINDAD menjadi Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) dengan PT. PINDAD (PERSERO ) dimana PINDAD adalah nama dan bukan singkatan. Tahun 1989 pemerintah membentuk Badan Pengelolaan Industri Strategi ( BPIS ) dan PT. PINDAD (PERSERO ) di bawah pembinaan atau menjadi BUMN Industri Strategis.
Tahun 1988 BPIS dibubarkan oleh pemerintah dan pada tahun yang sama pemerintah mendirikan BUMN dengan nama PT. Prakarya Industri Strategis, pada tahun 1999 PT. Prakarya Industri Strategis ( PERSERO ).
Tahun 2002 PT. Bahana Prakarya Industri Strategis ( PERSERO) dibubarkan oleh pemerintah dan sejak saat itu PT. PINDAD (PERSERO ) langsung di bawah kementriaan BUMN hingga sekarang.
Sesuai dengan surat keputusan Menhankam nomor : 12/M/IV/1983 tentang alih uasaha PINDAD menjadi Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), maka sejak tanggal 19 AApril 1983 PINDAD beralih menjadi Perseroan Terbatas. Berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia nomor : 114/M/1083 tanggal 23 Mei 1983, maka diangkatlah Menteri Negara Riset dan Teknologi Menristek selaku Direktur Utama PT. PINDAD (PERSERO ).
  1. Misi, Visi dan Tujuan Perusahaan
Visi dan misi adalah acuan yang digunakan untuk pengembangan perusahaan dalam jangka panjang dalam upaya memperoleh masa depan yang lebih baik. Visi merupakan cita – cita yang ingin dicapai oleh perusahaan yang harus dijadikan pendorong untuk maju dalam waktu yang terbatas. Misi adalah tugas yang diemban oleh perusahaan yang harus dipegang dan diletakkan sebagai nilai – nilai dasar dalam melakasanakan kegiatan perusahaan.
    1. Visi “ Perusahaan sehat yang mempunyai inti usaha terpadu, beroperasi secara fleksibel serta mandiri dan finansial ”
    2. Misi “ Melaksanakkan kegiatan usaha dalam bidang alat dan peralatan industri dengan mendapatkan laba untuk pertumbuhan perusahaan melalui keunggulan teknologi dan efisiensi ”
Sebagai Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) industri strategis yang melakukan kegiatan usaha dengan orientasi bisnis sekaligus berperan sebagai wahana transformation industri, maka pengembangan perusahaan diarahkan pada pertumbuhan yang sehat melalui usaha – usaha penguasaan teknologi unggulan sehinggga berkembang secara kuat diantara kegiatan sektor – sektor industri nasional dan lebih terbukanya lapangan kerja.
Maksud dan tujuan didirikan PT. PINDAD (PERSERO ) yaitu untuk turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah dibidang khususnya dalam bidang indutri peralatan mesin, perlatan industri manufaktur energi dan transformasi dengan memperhatikan prinsip – prinsip yang bagi Perseroan Terbatas.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut perusahaan menjalankan bidang usahanya dengan keputusan No:Skep/9/P/B/D/VI/2001 PT. PINDAD (PERSERO ) sebagai berikut :
  1. Produksi
    1. Kelompok produk senjata, amunisi dan kendaraan militer khusus
    2. Kelompok produk penggerak mula dan elektro mekanik
    3. Kelompok produk komponen otomotif, karena api dan prasarananya, kapal laut, pesawat terbang
    4. Kelompok produk peralatan industri logam
    5. Kelompok produk phyroteknik dan komponen bahan peledak
  1. Perdagangan
Melaksanakan pemasaran, distribusi dan penjualan produk atau komponen yang tersebut diatas baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
    1. Jasa
  1. Perekayasaan industri logam dan sistem pendukungnya
  2. Pemeliharaan produk / peralatan industri
  3. Perekayasaan proses manufaktur
  4. Pengujian mutu dan pengembangan sistem mutu
  5. Pendidikan industri dan logam
    1. Produk dan jasa lain dalam rangka memanfaatkan fasilitas yang telah dimiliki perusahaan
  1. Bidang Kegiatan/Usaha
Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi PT. PINDAD (PERSERO ) diatur berdasarkan surat Keputusan Direksi PT. PINDAD (PERSERO ) Nomor : SKEP/15/BD/IV/2004 tanggal 30 April 2004 mengenai organisasi dan tugas perusahaan PT. PINDAD (PERSERO ) mempunyai struktur organisasi yang berbentuk staf dan garis. Hal ini terlihat dengan adanya pembagian tugas anatara satu bidang lainnya.
Adapun unsur – unsur yang terdapat dalam struktur organisasi PT. PINDAD (PERSERO ) adalah sebagai berikut :

  1. Direktur Utama ( Direktur ), Staff pembantu umum Direktur terdiri dari :
  1. Kepala Sekertariat Perusahaan ( SP )
  2. Kepala Satuan Pegawasan Intern
  3. PUSPAM
  1. Staff Direksi terdiri dari :
  1. Direktur Produk Manufaktur (DM)
  2. Direktur Produk Sistim Senjata (DS)
  3. Direktur Administrasi dan Keuangan ( KU )
  4. Direktur Perencanaan dan Pengembangan ( DR )
Staff Pembantu Direksi terdiri dari :
  1. Deputi Direktur dan Pengembangan Bidang Pengembangan Usaha
  2. Deputi Direktur Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya
  3. Deputi Direktur Produk Sistem Senjata
  4. Deputi Direktur Penelitian dan Pengembangan
  5. Deputi Direktur Pemasaran dan Penjualan
  6. Kepala Divisi Munisi
  7. Kepala Divisi Senjata

Sedangkan unit – unit khusus pelaksana dari PT. PINDAD ( PERSERO ) terdiri dari lima divisi dan satu unit khusus dengan kegiatan produksi yang berbeda – beda. Kelima divisi tersebut antara lain :
  1. Divisi Munisi Direktur Produk Sistem Senjata
  2. Divisi Senjata di bawah Direktur Produk Sistem Senjata
  3. Divisi Mesin Industri dan Jasa di bawah Direktur Produk Manufaktur
  4. Divisi Tempa dan Cor di bawah Direktur Produk Manufaktur
  5. Divisi Rekaya dan Industri di bawah Direktur Produk Manufaktur
  6. Unit Pengembangan Kendaraan ( Unit Khusus ) di bawah Direktur Produk Manufaktur
  7. Kepala Divisi Bahan Peledak Komersial
Adapun Divisi Mesin Industri dan jasa yang dipimpin oleh seorang kepala Divisi Mesin Industri dan Jasa. Divisi mesin industri dan jasa semula bernama Divisi Mekanik yang berdiri tanggal 1 januari 1996. Barulah sekitar pertengahan tahun 2004 Divisi mekanik resmi berganti nama menjadi Divisi Mesin dan Jasa.
Dan seluruh kegiatan dari Divisi ini yang berada di bawah tanggung jawab Direktur Produk Komersial. Struktur organisasi Divisi Mesin Industri dan Jasa yang dapat terlihat – unsur dalam lampiran diatur berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT.PINDAD ( PERSER ) Nomor:SKEP/1/P/BD/VI/2004 tanggal 7 juni 2004.
Unsur – unsur yang terdapat dalam struktur organisasi Divisi Mesin dan Jasa secara garis besar terdiri dari :
  1. Kepala Divisi Mesin Industri dan Jasa
  2. Unit Pengembangan Produk
  3. Biro Pengadaan
  4. Kasir
  5. Departemen Administrasi dan Keuangan yang tersusun dari :
a. Sub Departemen Akutansi Keuangan
b. Sub Departemen Akutansi Biaya
c. Sub Departemen Adminitrasi dan Umum
d. Sistem Informasi

Dan seluruh kegiatan dari Divisi ini terdapat beberapa departemen
produksi, dimana setiap departemen menghasilkan jenis produk yang
berbeda – beda terdiri dari :
  1. Departemen Produk Alat dan Peralatan Kapal Laut
  2. Departemen Pemesinan
  3. Departemen Sarana Kereta Api
  4. Departemen Pemeliharaan Mesin Listrik
  5. Departemen Laboratium


Deskripsi Kerja
Berikut ini akan diuraikan mengenai tugas masing – masing unsur yang terlibat secara garis besar tugas pokok Direksi adalah sebagai berikut :

  1. Memimpin dan mengelola perusahaan sesuai dengan tugas pokok untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan
  2. Menguasai, memilihara dan mengelola kekayaan perusahaan
  3. Mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan serta melakukan segala perbuatan dan tindakan baik mengenai kepengurusan maupun kepemilikan serta mengikat perusahaan dengan pihak lain dalam hal :
    1. Mengadakan peminjaman jangka pendek dengan bank atau lembaga keuangan lainnya atau meminjamkan uang atas nama perusahaan dengan lebih dahulu ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham ( RUPS ) dan mendapat persetujuan dari komisaris
    2. Atas nama sepengetahuan dewan komisaris dan persetujuan dari RUSP untuk melepas atau menjamin barang – barang modal, perjanjian kerjasama, lisensi, manajemen, bantauan tekhnik dan hal lain yang sejenis. Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing – masing unsur yang berada dipusat adalah sebagai berikut :
  1. Direktur Utama ( Dirut )
    1. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan sesuai tugas pokok untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan
    2. Mengambil kebijakan unttuk kepentingan perusahaan yang tidak bertentangan dengan undang – undang dan peraturan yang berlaku
  1. Kepala Satuan Pengawasan ( SPI )
    1. Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan, membuat laporan hasil pemeriksaan dan melaksanakan pemeriksaan laporan keuangan opersaional maupun pemeriksaan khusus berdasarkan undang – undang
  1. Kepala Pusat Pengamanan ( PUSPAM )
    1. Bertanggungjawab atas semua aspek menyangkut keamanan perusahaan
  1. Kepala Sekertariat Perusahaan
    1. Melaksanakan pengurusan yang berkaitan dengan perijinan asuransi mengelola kesekertariatan kantor dan melaksanakan kegiatan hubungan masyrakat prokoler
  1. Direktur Perencanaan dan Pengembangan
    1. Melakukan kajian, menyusun dan melaksanakan langkah pokok pengembangan usaha, menyusun dan memonitor program penelitian pengembangan

  1. Direktur Produk Sistem Senjata
    1. Menyusun potensi pasar untuk produk militer, melakukan kontrak dengan pelanggan, memonitor pelaksanaan komitmen perusahaan dengan pelanggan
    2. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan usulan kepada Dirut
  1. Direktur Produk Manufaktur
    1. Menyusun potensi pasar untuk produk komersial, melakukan kontak dengan pelanggan dan melaporkan semua kegiatan dan hasilnya kepada Dirut serta memonitor penelitian dan pengembangan
  1. Direktur Administrasi dan Keuangan
    1. Mengelola keuangan perusahaan, melakukan kontrak dengan debitur dan mengadministrasikan kegiatan perusahan
    2. Membina hubungan dengan lembaga atau instansi yang berkaitan dengan masalah pendanaan dan perpajakan
    3. Melaporkan hubungan dengan lembaga atau instansi yang berkaitan dengan masalah pendanaan dan perpajakan
    4. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya kepada Direktur Utama
  1. Deputi Direktur Perencanaan dan Pengembangan
    1. Melakukan kajian atas dinamika pasar dan menyusun langkah pokok pengembangan usaha serta menyelenggarakan hubungan kerjasama usaha membina keberadaan akan perusahaan
  1. Deputi Direktur Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya
    1. Melakukan kajian atas sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan serta melakukan upaya – upaya untuk meningkatkan kualitasnya anatara lain melalui pelatihan
  1. Deputi Direktur Penelitian dan Pengembangan
    1. Melakuakn penelitian dan pengembangan atas produk – produk militer, menilai kualitas produk agar bisa bersaing dipasar serta merancang produk baru
  1. Deputi Direktur Administrasi
    1. Merencanakan hal yang berhubungan dengan administrasi perusahaan serta menyediakan sarana dan prasarana untuk keperluan administrasi perusahaan
  1. Deputi Direktur Keuangan
    1. Merencanakan dan mengendalikan anggaran perusahaan, mengupayakan tersedianya dana melakukan analisa biaya dan keuangan dan melakukan kegiatan akutansi dan perpajakan
    2. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan dalam misi produksi, pembinaan dan pengembangan setiap divisi yang dipimpinnya.




Berikut ini akan diuraikan tugas dan tanggung jawab dari beberapa unit yang terdapat dalam Divisi Mesin Industri dan Jasa.
A. Biro Pengadaan
  1. Membuat daftar penawaran harga
  2. Membuat negosiasi dengan pihak rekanan
  3. Membuat dokumen pembelian
  4. Menghasilkan material dalam jumlah yang dipesan, kualitas yang bisa dipertanggung jawabkan dan harga yang wajar dengan jadwal pengiriman yang tepat waktu
  5. Membuat laporan pertanggung jawaban pengadaan
  6. Membuat laporan realisasi pengadaan
  7. Membuat daftar rekanan
  8. Melakukan evaluasi terhadap kinerja rekanan
  9. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberi usul kepada Divisi Mesin dan Jasa
Sub Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi / Planning Produk Control ( SubDepRendal Prod/PPC ) Sub DepRenda 1 Prod/PPC terdapat disetiap Departemen Produksi, yang mana mempunyai tugas yaitu :

    1. Membuat jadwal Produksi
    2. Membuat Harga Pokok Produksi yang mencakup kebutuhan jam orang, jam mesin serta kebutuhan material dan perkakas
    3. Membuat harga pokok produksi
    4. Menyiapkan perintah pengerjaan produksi
    5. Memonitor dan mengendalikan pelaksanaan produksi
    6. Membuat laporaan dan evaluasi produksi
    7. Memeriksa pengiriman material / jasa serta kelengkapan dokumen pengirimnya
    8. Membuat bukti material masuk
    9. Membuat berita acara penerima material
    10. Meminta first article sebagai contoh pengerjaan dari vendor ( First Article adalah material atau produk yang dikirim vendor sebagai contoh material / jasa yang akan dipasoknya )
B. Sub Departement Mutu
Terdapat setiap Departemen Produksi yang memiliki tugas :
  1. Membuat petunjuk pemeriksaan proses dan pemeriksaan akhir
  2. Melaksanakan pemeriksaan mutu material masuk, produk dalam proses, dan produk akhir
  3. Menyelenggarakan first article injection (pemeriksaan terhadap first article)
  4. Merencanakan, menyusun dan mengawasi spesifikasi mutu yang dipakai sebagai dasar penerimaan produk oleh pelanggan
  5. Membuat laporan dan evaluasi mutu reject rate
  6. Membuat jadwal dan memonitor pelaksanaan kalibrasi alat – alat ukur
  7. Mengkoordinasikan kegiatan implementasi ISO

C. Departemen Administrasi dan Keuangan Adapun tugas dari departemen ini yaitu :
  1. Menyusun rancana anggaran divisi serta mengendalikan pelaksanaanya
  2. Menyelenggarakan kegiatan akutansi keuangan dan analisa data keuangan
  3. Mengatur liquiditas keuangan
  4. Menyelenggarakan adminitrasi umum
  5. Menyelenggarakan administrasi pergudangan
  6. Membuat rencana kebutuhan SDM
  7. Membina disiplin dan tata tertib pegawai
  8. Menyelenggarakan kegiatan K3LH
  9. Melaporkan semua kegiatan serta memberikan saran kepada Kepala Divisi

D. Kasir
Bertanggung jawab atas semua masalah kebutuhan uang cash dan non cash untuk keperluan.
Aspek – Aspek Kegiatan PT. PINDAD ( PERSERO )
Kegiatan PT. PINDAD ( PERSERO ) adalah untuk memproduksi peralatan militer dan barang – barang militer. Pada awal berdirinya kegiatan perusahaan adalah untuk memasok kebutuhan Departemen Hankam.
Setelah menjadi BUMN, PT.PINDAD ( PERSERO ) mempunyai fungsi ganda sebagai penunjang dan keamanan nasional dalam hal pengembangan industri kemiliteran dan jasa sebagai penyelenggara produksi komersial, dimana kegiatan produksi dibagi menjadi dua bidang, yaitu :
  1. Bidang Produk Militer Kegiatan produksinya yaitu untuk memenuhi kebutuhan Departemen Hankam dan dikelompok menjadi dua yaitu :
    1. Amunisi
      Terdiri dari amunisi caliber ringan ( berbagai caliber ), munisi caliber berat ( monitor dan granat ) dan bahan peledak serta pryoteknik
    2. Senjata
      Terdiri dari senapan serbu ( berbagai variasi ) pistol dan revolver
  1. Bidang Porduk Komersial ( Non militer )
Bidang ini memproduksi bebagai produk komerial dengan memakai teknologi yang sama dalm pembuatan produk militer, produk yang dihasilkan diantaranya adalah :
    1. Produk – produk tempa, pengecoran dan stamping
    2. Generator KAP 1 MW s.d 10 MW
    3. Vaccum circuit braker
    4. Motor traksi
    5. Mesin perkakas
    6. Air bake
    7. Rail Fastening ( KA Clip )
    8. Produk Tempa dan cor
    9. Mesin Derek
    10. Dek kapal
    11. Peralatan mesin
    12. dan lain lain
Produk - produk tersebut dijual secara umum kecuali produk – produk militer yang dijual hanya kepada TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angakatan Udara. Sedangkan untuk produk – produk non militer yang dijual hingga keluar negeri, seperti DM dengan jenis SG Pemda Jepang yang dijual ke Jepang. Berikut ini beberapa rekanan yang menjadi langganan PT. PINDAD ( PERSERO ) yaitu :
  1. PT. PAL
  2. PT. Roda Mas Bandung
  3. PT. Yorishima Guna Ind
Adapun yang menjadi kegiatan dari Divisi Mesin dan Jasa adalah untuk :
  1. Memproduksi mesin – mesin perkakas dan sekitar tahun 1999 mulai dikembangakan mesin perkayuan dan saat ini sudah membuat mesin pengupas kulit kayu dan mesin equator ( multi fungsi )
  2. Memproduksi sistem pengerem Kereta api melalui kerjasama dengan produsen Air Braker System terkenal dari Jerman. PT. PINDAD ( PERSERO ) adalah satu – satunya perusahaan di Indonesia yang mendapat Lisensi dari Knorr
  3. Memproduksi alat pelayanan kapal laut untuk menunjang program pemerintah dalam meningkatkan industri martini
  4. Memproduksi perkakas industri dalam kualitas tinggi. Disamping itu fasilitas yang ada di divisi ini juga dipakai untuk menunjang kebutuhan perkakas unit produksi lainnya yang ada dilingkungan PT. PINDAD ( PERSERO )
BAB III ANALISA PERMASALAHAN
  1. Fasilitas
Kami sampai di PT. PINDAD (PERSERO) pada pukul 10:30, hari itu kami terlambat 30 menit dari jadwal yang sudah di rencanakan. Keterlambatan kami di sebabkan karena terjadi kecelakaan di ruas jalan tol, kemudian berimbas kemacetan sepanjang perjalan. Kami sudah berangkat lebih pagi namun tetap saja terjebak dalam kemacetan.
Setelah melewati perjalan panjang yang melelahkan tidak menyurutkan antusias para mahasiswa untuk mengikuti kegiatan Kuliah Pengenalan Lapangan pada PT. PINDAD (PERSERO). Pada kesempatan kali ini setibanya di tempat tujuan, kami di sambut dengan acara penyambutan sederhana. Karena keterbatasan tempat upacara penyambutan di laksanakan di tempat terbuka depan ruang pendaftaran tamu yang tidak jauh dari halaman parkir.
Setelah selesai acara penyambutan dan pengarahan tentang anjuran juga larangan untuk para pengunjung. Kami melanjutkan kunjungan memasuki lahan produksi. Terlihat dari luar pintu masuk utama area tersebut jauh dari kesan perusahaan manufaktur logam yang terlihat justru sebaliknya lingkungan hijau di mana – mana sekilas pandangan ruang produksi di kelilingi pohon yang rindang sejuk dan nyaman.
Kami sangat senang mengikuti instruktur dari pihak perusahaan, setelah beberapa menit berjalan kaki instruktur memberi pengarahan tentang sejarah singkat perusahaan, alamat perusahaan, divisi yang ada pada PT. PINDAD (PERSERO). Lagi – lagi pengarahan di laksanakan di ruang terbuka jauh dari kesan formal. Kami bukan dari komunitas atau ormas kami dari institusi. Setidaknya beri kami fasilitas yang layak. Yah kami maklumi mungkin karena terlalu banyak pasukan yang kami angkut sehingga pihak perusahaan tidak memiliki cukup ruang untuk menampung kami.
Sangat di sayangkan Kuliah Pengenalan Lapangan pada PT. PINDAD (PERSERO) tidak menghasilkan pengalaman yang maksimal. Kami tidak bisa melihat satupun proses produksi. Dengan alasan pihak perusahaan tidak menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi pengunjung. Mungkin karena kerahasiaan negara atau apalah kami tidak tahu, yang jelas kami kecewa. Sebagai gantinya kami hanya bisa melihat area percontohan perakitan kendaraan khusus tipe 6x6 dengan kode name “Komodo”. Dan area tersebut nampaknya hanya sebuah museum dan tidak ada kerja nyata di tempat itu. Kami tidak mengerti apakah ini merupakan skenario dari perusahaan, kabarnya Komodo akan di produksi secara massal. Tapi kenyataan proyek perakitannya berhenti bak museum, hanya sebagai percontohan.
Di dalam PT. PINDAD (PERSERO) sediri tidak ada ruang khusus untuk memajang hasil produksinya. Seperti yang santer di kabarkan oleh berita BUMN ini telah beberapa kali sukses merakit karya berkelas yang sangat fenomenal di dunia kemiliteran. Namun kami tidak dapat melihat beberapa karya tersebut. Seperti senapan laras pendek dan laras panjang hasil produksi PT. PINDAD (PERSERO). Senapan serbu buatan pindad yang laris di pasaran, semua itu hanya sekedar wacana yang di berikan kepada kami. Seakan kami di paksa menelan mentah – mentah berita yang tidak jelas asalnya.
  1. Persaingan Globalisasi
Indonesia terkenal sebagai negara kepulauan tersebesar di dunia, dengan 17. 000 pulau di daerah teritorialnya. Indonesia terkenal sebagai negara maritim karena perairan yang begitu luas, dan berada di antara samudera pasifik dan samudera hindia. Dengan wilayah NKRI yang begitu luas, negara ini membutuhkan kekuatan militer yang besar. Untuk menjaga keamanan dan persatuan militer Indonesia membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai. Alutsista modern yang mampu bersaing dengan negara lain. Pengembangan industri pertahanan dan keaman dalam negeri.
PT Pindad, Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam produksi persenjataan perang, mengaku kesulitan menjual produk buatannya pada pemakai terbesar di dalam negeri, yakni Tentara Nasional Indonesia (TNI). Untuk beberapa jenis senjata, TNI memilih impor daripada membelinya dari dalam negeri, PT Pindad. harga jual senjata yang ditawarkan rata-rata masih jauh lebih murah dibandingkan senjata yang dibeli TNI. Sebagai contoh, senjata khusus penembak jitu (sniper) yang dimiliki TNI mencapai Rp 450 juta per unit, padahal Pindad punya yang nilainya Rp 150 juta per unit.
Desain strategi serta postur pertahanan dan keamanan Indonesia saat ini dianggap tidak jelas. Meskipun kebutuhan pertahanan minimal sudah digagas, postur pertahanan Indonesia sudah sangat ketinggalan. Sementara itu, revitalisasi industri strategis Indonesia masih mencoba mencari arah.



Sebab, dalam RUU yang mulai dibahas di Kementerian Hukum dan HAM, industri strategis lebih pada produksi alat-alat perang. Ini seakan-akan Indonesia akan perang dalam lima tahun ke depan. Industri strategis yang bermanfaat untuk masyarakat dan negara seperti pengembangan sarana transportasi massal, teknologi informasi, atau teknologi nano malah tidak mendapat tempat dalam pembahasan RUU itu. Padahal, berbagai industri strategis seperti itu akan membuat Indonesia berdaya saing dan mandiri. Kenyataannya, industri pertahanan Indonesia saat ini ketinggalan jauh dari negara lain kendati sebelum reformasi sempat disegani di Asia.
Pada 1990-an, Indonesia memiliki PT Inka, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Pindad. Kini, perusahaan-perusahaan ini sulit berkembang karena tidak ada perhatian dari pemerintah. Dari anggaran untuk kekuatan minimum esensial yang memerlukan Rp 11 triliun, hanya dialokasikan Rp 2 triliun. Para pimpinan juga lebih senang mengadakan alat utama sistem persenjataan dari luar negeri. Pertama, makelar akan mendapat untung. Selain itu, membeli dari luar negeri artinya membuka kesempatan untuk berjalan-jalan dan mendapatkan uang dinas.
Beginilah kenyataan bangsa ini masih belum terbebas dari penjajah moral para koruptor. Rakyat terus tertinggal dari negara tetangga yang sudah lebih maju dari pada Indonesia. Konflik internal dalam negeri terus mewarnai pembangunan yang semakin terbengkalai. Hal ini dimanfaatkan para pesaing untuk terus menggerus ekonomi Indonesia kembali pada titik krisis finansial.
BAB IV PEMBAHASAN MASALAH
Untuk kesiapan penyambutan tamu kunjungan pihak PT. PINDAD (PERSERO) harus menyediakan ruang pertemuan yang cukup luas. Instruktur kunjungan yang profesional dengan fasilitas yang bagus dan modern. Dan membuat pendataan buku tamu yang jelas. Brosur dan buku panduan pengunjung juga sangat di perlukan untuk menunjang kegiatan kunjungan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan informasi secara detail tentang sejarah, kegiatan produksi, hasil produksi, serta divisi yang ada pada PT. PINDAD (PERSERO). Sehingga kami tidak sia – sia melakkukan kunjungan pada PT. PINDAD.
Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk para pengunjung yang hendak melihat proses produksi. Serta pengadaan tempat khusus atau seperti museum untuk memperlihatkan semua hasil karya PT. PINDAD (PERSERO) yang pernah di buat sebelumnnya. Informasi dan spesifikasi alat – alat senapan, kendaraan khusus, serta alat komersial lain seperti generator, ekscavator dan crane. Serta tempat penjualan souvenir yang lengkap. Hal ini dapat menambah pendapatan koperasi karyawan dan menambah kesejahteraan anggota koperasi.
Kemudian untuk fasilitas seperti kamar mandi dan toilet perlu di benahi, pasalnya kami susah menemukan toilet berkapasitas banyak di tempat tersebut. Yang ada toilet satu pintu seperti di rumah, tidak seperti di perusahaan. Padahal PT. PINDAD ini merupakan BUMN tapi fasilitasnya kurang memadai. Itu saran dari kami segi pandang pengunjung, namun bila protokol tidak mengijinkan maka abaikan saja semua saran kami. Karena aset ini sangat vital bagi keamanan negara.
PT PINDAD perlu perhatian dari pemerintah karena ini merupakan aset negara yang sangat penting. Dengan adanya produksi dalam negeri semua anggaran biaya impor dari luar negeri bisa di pangkas dan dimanfaatkan untuk kepentingan lain yang lebih berguna bagi perkembangan republik ini. Dukungan material sangat berpengaruh pada kelanjutan BUMN yang sangat berpotensi memajukan bangsa yang begitu besar.
PT Pindad termasuk industri strategis yang membutuhkan dukungan. Pemerintah sudah menegaskan, seluruh persenjataan yang bisa dibuat di dalam negeri harus dibeli dari industri dalam negeri. Kendala ketidak mampuan bekerja bersinergi. Para ahli mencari proyek sendiri-sendiri. Padahal, bila kemampuan pakar di Indonesia dipetakan dan semua disinergikan, bukan tidak mungkin ada kemandirian dalam industri pertahanan keamanan di negeri sendiri.
Untuk mengefektifkan pelaksanaan dan pengembangan industri pertahanan, dibentuk Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Peraturan Presiden tentang KKIP sudah disetujui 12 Juli 2010 meskipun dirasa kurang sempurna karena belum melibatkan Kementerian Pendidikan Nasional sebagai yang menangani pendidikan sumber daya manusia. Kini, diharapkan RUU Revitalisasi Industri Strategis lebih luas, bermanfaat, dan mampu meningkatkan daya saing Indonesia. Tidak hanya industri pertahanan, sektor lain juga tidak kalah penting, seperti sektor industri teknologi masa kini, produksi massal gadget dalam negeri. Komputerisasi pada seluruh aspek kegiatan sehari – hari. Serta pelestarian budaya yang telah lama menjadi indentitas bangsa.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Kami sangat senang bisa mengunjungi PT. PINDAD (PERSERO) perusahaan ALUTSISTA dalam negeri yang sangat terkenal. Kami sadar bahwa dunia modern ini penuh persaingan, perang dingin yang setiap saat dapat terbakar menjadi perang dunia. Globalisasi tidak dapat disangkal kita harus menyesuaikan kemajuan informasi tanpa batas.

B. Saran
PT. PINDAD perlu adanya penambahan kapsitas produksi, serta penambahan Sumber Daya Manusia yang bermutu untuk menunjang proses produksi berskala internasional. SDM dalam negeri sangat melimpah setiap tahunnya tumbuh bakat baru yang siap bersaing dengan kebutuhan industri modern. Banyak antusias yang sebenarnya berpihak kepada negeri namun sekali lagi pemerintah negeri ini kurang memperhatikan bakat – bakat yang sangat perpotensi. Banyak dari mereka yang bertolak ke luar negeri untuk mendapat apresiasi yang layak atas bakatnya.
Partisipasi dari seluruh masyarakat yang membantu membangun negeri ini juga memili peran penting bagi kemajuan industri dalam negeri, mengingat semakin bebasnya arus globalisasi memaksa persaingan keras tanpa tapal batas.


3 comments:

Modifikasi pathname pada terminal linux menjadi lebih pendek

Bagi pengguna linux turunan ubuntu seperti ubuntu 16.04 yang saya gunakan, ada beberapa hal yang cukup membuat kita ribet dengan pathname pa...