BAB
I PENDAHULUAN
- Latar Belakang Penulisan Laporan
-
Penugasan dari institusi sebagaimana tertuang dalam kurikulum dan peraturan penyelengaraan kegiatan bidang akademik.
-
Pertanggungjawaban sebagai pelaksana dalam program tugas mandiri mahasiswa.
-
-
Maksud Penulisan Laporan
-
Memberikan informasi tentang kegiatan survai mata kuliah dari awal hingga akhir.
-
Memenuhi salah satu persyaratan dalam mengakhiri mata kuliah.
-
Tujuan Penulisan Laporan
-
Sebagai sarana evaluasi bagi institusi tentang pelaksanaan proses belajar mengajar.
-
Media pembelajaran bagi mahasiswa tentang teknik penulisan laporan suatu kegiatan.
-
Media pembelajaran bagi para pembaca tentang kegiatan yang di laksanakan di lapangan kerja.
-
Tempat, dan waktu Kuliah Pengenalan Lapangan
-
Kuliah Pengenalan Lapangan bertempat di PT. PINDAD (PERSERO) yang beralamat di jalan Jend. Gatot Subroto No. 517, Kode Pos 40284 Bandung, Jawa Barat.
-
Waktu terhitung mulai tanggal 11 Mei 2016 sampai dengan tanggal 11 Mei 2016.
-
BAB
II PROFIL PERUSAHAAN
-
Sejarah Perusahaan
PT. PINDAD (PERSERO) Bandung pada
awalnya adalah suatu usaha Komandan TNI – AD yang bergerak dalam
bidang instasnsi industri. Oleh karena itu, maka Industri Komandan
Perindustrian Angkatan Darat yang disingkat dengan nama KOPINDAD,
yang fungsi utamanya adalah untuk memproduksi senjata dan amunisi
untuk kebutuhan Angkatan Darat khususnya dan ABRI pada umumnya.
Pada masa penjajahan Belanda
tahun 1908 didirikan Artillerie Contructie Winkel (ACW) di Surabaya.
Pada tahun 1923 ACW dipindahkan ke Bandung dan ACW berganti nama
menjadi Artillerie Inrichtingen ( AI ).
Sedangkan pada masa penjajahan
Jepang pada tahun 1942, menjelang kemerdekaan, ACW diganti namanya
menjadi Dai Khi Kozo (DIK). Dan setelah kemerdekaan DIK diganti
namanya menjadi Ledger Productie Bredjuen (LPB) di bawah NICA pada
tahun 1947.
Dengan adanya penyerahan
kedaulatan dari pemerintah Belanda kepada perintah Republik Indonesia
Serikat ( RIS ) pada tahun 1950, maka instansi ini diserahkan kepada
RIS dan tepatnya pada tanggal 29 April 1950, diganti namanya menjadi
Pabrik Senajata dan Masiu ( PSM ) yang selanjutnya tanggal ini
diperingati sebagai hari jadi perusahaan.
Pada tahun 1958 Pabrik Senjata
dan Masiu diubah namanya menjadi Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat
( PABAL – AD ). PABAL – AD dalam produknya tidak hanya
memproduksi senjata saja, tetapi juga memproduksi kebutuhaan lainnya
untuk Angkatan Darat. Tahun 1962 PABAL – AD diganti namanya menjadi
perindustrian TNI – AD ( PINDAD ) yang secara keseluruhan PINDAD (
PERSERO ) baru memproduksi penuh pada tahun 1968.
Tanggal 29 April 1983 PINDAD
menjadi Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) dengan PT. PINDAD (PERSERO
) dimana PINDAD adalah nama dan bukan singkatan. Tahun 1989
pemerintah membentuk Badan Pengelolaan Industri Strategi ( BPIS ) dan
PT. PINDAD (PERSERO ) di bawah pembinaan atau menjadi BUMN Industri
Strategis.
Tahun 1988 BPIS dibubarkan oleh
pemerintah dan pada tahun yang sama pemerintah mendirikan BUMN dengan
nama PT. Prakarya Industri Strategis, pada tahun 1999 PT. Prakarya
Industri Strategis ( PERSERO ).
Tahun 2002 PT. Bahana Prakarya
Industri Strategis ( PERSERO) dibubarkan oleh pemerintah dan sejak
saat itu PT. PINDAD (PERSERO ) langsung di bawah kementriaan BUMN
hingga sekarang.
Sesuai dengan surat keputusan
Menhankam nomor : 12/M/IV/1983 tentang alih uasaha PINDAD menjadi
Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), maka sejak tanggal 19 AApril 1983
PINDAD beralih menjadi Perseroan Terbatas. Berdasarkan keputusan
Presiden Republik Indonesia nomor : 114/M/1083 tanggal 23 Mei 1983,
maka diangkatlah Menteri Negara Riset dan Teknologi Menristek selaku
Direktur Utama PT. PINDAD (PERSERO ).
-
Misi, Visi dan Tujuan Perusahaan
Visi dan misi adalah acuan yang
digunakan untuk pengembangan perusahaan dalam jangka panjang dalam
upaya memperoleh masa depan yang lebih baik. Visi merupakan cita –
cita yang ingin dicapai oleh perusahaan yang harus dijadikan
pendorong untuk maju dalam waktu yang terbatas. Misi adalah tugas
yang diemban oleh perusahaan yang harus dipegang dan diletakkan
sebagai nilai – nilai dasar dalam melakasanakan kegiatan
perusahaan.
-
Visi “ Perusahaan sehat yang mempunyai inti usaha terpadu, beroperasi secara fleksibel serta mandiri dan finansial ”
-
Misi “ Melaksanakkan kegiatan usaha dalam bidang alat dan peralatan industri dengan mendapatkan laba untuk pertumbuhan perusahaan melalui keunggulan teknologi dan efisiensi ”
Sebagai Badan Usaha Milik Negara
( BUMN ) industri strategis yang melakukan kegiatan usaha dengan
orientasi bisnis sekaligus berperan sebagai wahana transformation
industri, maka pengembangan perusahaan diarahkan pada pertumbuhan
yang sehat melalui usaha – usaha penguasaan teknologi unggulan
sehinggga berkembang secara kuat diantara kegiatan sektor – sektor
industri nasional dan lebih terbukanya lapangan kerja.
Maksud dan tujuan didirikan PT.
PINDAD (PERSERO ) yaitu untuk turut melaksanakan dan menunjang
kebijakan dan program pemerintah dibidang khususnya dalam bidang
indutri peralatan mesin, perlatan industri manufaktur energi dan
transformasi dengan memperhatikan prinsip – prinsip yang bagi
Perseroan Terbatas.
Untuk mencapai maksud dan tujuan
tersebut perusahaan menjalankan bidang usahanya dengan keputusan
No:Skep/9/P/B/D/VI/2001 PT. PINDAD (PERSERO ) sebagai berikut :
-
Produksi
-
Kelompok produk senjata, amunisi dan kendaraan militer khusus
-
Kelompok produk penggerak mula dan elektro mekanik
-
Kelompok produk komponen otomotif, karena api dan prasarananya, kapal laut, pesawat terbang
-
Kelompok produk peralatan industri logam
-
Kelompok produk phyroteknik dan komponen bahan peledak
-
Perdagangan
Melaksanakan
pemasaran, distribusi dan penjualan produk atau komponen yang
tersebut diatas baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
-
Jasa
-
Perekayasaan industri logam dan sistem pendukungnya
-
Pemeliharaan produk / peralatan industri
-
Perekayasaan proses manufaktur
-
Pengujian mutu dan pengembangan sistem mutu
-
Pendidikan industri dan logam
-
Produk dan jasa lain dalam rangka memanfaatkan fasilitas yang telah dimiliki perusahaan
-
Bidang Kegiatan/Usaha
Struktur
Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi PT. PINDAD
(PERSERO ) diatur berdasarkan surat Keputusan Direksi PT. PINDAD
(PERSERO ) Nomor : SKEP/15/BD/IV/2004 tanggal 30 April 2004 mengenai
organisasi dan tugas perusahaan PT. PINDAD (PERSERO ) mempunyai
struktur organisasi yang berbentuk staf dan garis. Hal ini terlihat
dengan adanya pembagian tugas anatara satu bidang lainnya.
Adapun unsur – unsur yang
terdapat dalam struktur organisasi PT. PINDAD (PERSERO ) adalah
sebagai berikut :
-
Direktur Utama ( Direktur ), Staff pembantu umum Direktur terdiri dari :
-
Kepala Sekertariat Perusahaan ( SP )
-
Kepala Satuan Pegawasan Intern
-
PUSPAM
-
Staff Direksi terdiri dari :
-
Direktur Produk Manufaktur (DM)
-
Direktur Produk Sistim Senjata (DS)
-
Direktur Administrasi dan Keuangan ( KU )
-
Direktur Perencanaan dan Pengembangan ( DR )
Staff Pembantu Direksi terdiri
dari :
-
Deputi Direktur dan Pengembangan Bidang Pengembangan Usaha
-
Deputi Direktur Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya
-
Deputi Direktur Produk Sistem Senjata
-
Deputi Direktur Penelitian dan Pengembangan
-
Deputi Direktur Pemasaran dan Penjualan
-
Kepala Divisi Munisi
-
Kepala Divisi Senjata
Sedangkan unit – unit khusus
pelaksana dari PT. PINDAD ( PERSERO ) terdiri dari lima divisi dan
satu unit khusus dengan kegiatan produksi yang berbeda – beda.
Kelima divisi tersebut antara lain :
-
Divisi Munisi Direktur Produk Sistem Senjata
-
Divisi Senjata di bawah Direktur Produk Sistem Senjata
-
Divisi Mesin Industri dan Jasa di bawah Direktur Produk Manufaktur
-
Divisi Tempa dan Cor di bawah Direktur Produk Manufaktur
-
Divisi Rekaya dan Industri di bawah Direktur Produk Manufaktur
-
Unit Pengembangan Kendaraan ( Unit Khusus ) di bawah Direktur Produk Manufaktur
-
Kepala Divisi Bahan Peledak Komersial
Adapun Divisi Mesin Industri dan
jasa yang dipimpin oleh seorang kepala Divisi Mesin Industri dan
Jasa. Divisi mesin industri dan jasa semula bernama Divisi Mekanik
yang berdiri tanggal 1 januari 1996. Barulah sekitar pertengahan
tahun 2004 Divisi mekanik resmi berganti nama menjadi Divisi Mesin
dan Jasa.
Dan seluruh kegiatan dari Divisi
ini yang berada di bawah tanggung jawab Direktur Produk Komersial.
Struktur organisasi Divisi Mesin Industri dan Jasa yang dapat
terlihat – unsur dalam lampiran diatur berdasarkan Surat Keputusan
Direksi PT.PINDAD ( PERSER ) Nomor:SKEP/1/P/BD/VI/2004 tanggal 7 juni
2004.
Unsur – unsur yang terdapat
dalam struktur organisasi Divisi Mesin dan Jasa secara garis besar
terdiri dari :
-
Kepala Divisi Mesin Industri dan Jasa
-
Unit Pengembangan Produk
-
Biro Pengadaan
-
Kasir
-
Departemen Administrasi dan Keuangan yang tersusun dari :
a. Sub Departemen Akutansi
Keuangan
b. Sub Departemen Akutansi Biaya
c. Sub Departemen Adminitrasi dan
Umum
d. Sistem Informasi
Dan seluruh kegiatan dari Divisi
ini terdapat beberapa departemen
produksi,
dimana setiap departemen menghasilkan jenis produk yang
berbeda
– beda terdiri dari :
-
Departemen Produk Alat dan Peralatan Kapal Laut
-
Departemen Pemesinan
-
Departemen Sarana Kereta Api
-
Departemen Pemeliharaan Mesin Listrik
-
Departemen Laboratium
Deskripsi
Kerja
Berikut ini akan diuraikan
mengenai tugas masing – masing unsur yang terlibat secara garis
besar tugas pokok Direksi adalah sebagai berikut :
-
Memimpin dan mengelola perusahaan sesuai dengan tugas pokok untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan
-
Menguasai, memilihara dan mengelola kekayaan perusahaan
-
Mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan serta melakukan segala perbuatan dan tindakan baik mengenai kepengurusan maupun kepemilikan serta mengikat perusahaan dengan pihak lain dalam hal :
-
Mengadakan peminjaman jangka pendek dengan bank atau lembaga keuangan lainnya atau meminjamkan uang atas nama perusahaan dengan lebih dahulu ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham ( RUPS ) dan mendapat persetujuan dari komisaris
-
Atas nama sepengetahuan dewan komisaris dan persetujuan dari RUSP untuk melepas atau menjamin barang – barang modal, perjanjian kerjasama, lisensi, manajemen, bantauan tekhnik dan hal lain yang sejenis. Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing – masing unsur yang berada dipusat adalah sebagai berikut :
-
Direktur Utama ( Dirut )
-
Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan sesuai tugas pokok untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan
-
Mengambil kebijakan unttuk kepentingan perusahaan yang tidak bertentangan dengan undang – undang dan peraturan yang berlaku
-
Kepala Satuan Pengawasan ( SPI )
-
Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan, membuat laporan hasil pemeriksaan dan melaksanakan pemeriksaan laporan keuangan opersaional maupun pemeriksaan khusus berdasarkan undang – undang
-
Kepala Pusat Pengamanan ( PUSPAM )
-
Bertanggungjawab atas semua aspek menyangkut keamanan perusahaan
-
Kepala Sekertariat Perusahaan
-
Melaksanakan pengurusan yang berkaitan dengan perijinan asuransi mengelola kesekertariatan kantor dan melaksanakan kegiatan hubungan masyrakat prokoler
-
Direktur Perencanaan dan Pengembangan
-
Melakukan kajian, menyusun dan melaksanakan langkah pokok pengembangan usaha, menyusun dan memonitor program penelitian pengembangan
-
Direktur Produk Sistem Senjata
-
Menyusun potensi pasar untuk produk militer, melakukan kontrak dengan pelanggan, memonitor pelaksanaan komitmen perusahaan dengan pelanggan
-
Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan usulan kepada Dirut
-
Direktur Produk Manufaktur
-
Menyusun potensi pasar untuk produk komersial, melakukan kontak dengan pelanggan dan melaporkan semua kegiatan dan hasilnya kepada Dirut serta memonitor penelitian dan pengembangan
-
Direktur Administrasi dan Keuangan
-
Mengelola keuangan perusahaan, melakukan kontrak dengan debitur dan mengadministrasikan kegiatan perusahan
-
Membina hubungan dengan lembaga atau instansi yang berkaitan dengan masalah pendanaan dan perpajakan
-
Melaporkan hubungan dengan lembaga atau instansi yang berkaitan dengan masalah pendanaan dan perpajakan
-
Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya kepada Direktur Utama
-
Deputi Direktur Perencanaan dan Pengembangan
-
Melakukan kajian atas dinamika pasar dan menyusun langkah pokok pengembangan usaha serta menyelenggarakan hubungan kerjasama usaha membina keberadaan akan perusahaan
-
Deputi Direktur Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya
-
Melakukan kajian atas sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan serta melakukan upaya – upaya untuk meningkatkan kualitasnya anatara lain melalui pelatihan
-
Deputi Direktur Penelitian dan Pengembangan
-
Melakuakn penelitian dan pengembangan atas produk – produk militer, menilai kualitas produk agar bisa bersaing dipasar serta merancang produk baru
-
Deputi Direktur Administrasi
-
Merencanakan hal yang berhubungan dengan administrasi perusahaan serta menyediakan sarana dan prasarana untuk keperluan administrasi perusahaan
-
Deputi Direktur Keuangan
-
Merencanakan dan mengendalikan anggaran perusahaan, mengupayakan tersedianya dana melakukan analisa biaya dan keuangan dan melakukan kegiatan akutansi dan perpajakan
-
Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan dalam misi produksi, pembinaan dan pengembangan setiap divisi yang dipimpinnya.
Berikut ini akan diuraikan tugas
dan tanggung jawab dari beberapa unit yang terdapat dalam Divisi
Mesin Industri dan Jasa.
A.
Biro Pengadaan
-
Membuat daftar penawaran harga
-
Membuat negosiasi dengan pihak rekanan
-
Membuat dokumen pembelian
-
Menghasilkan material dalam jumlah yang dipesan, kualitas yang bisa dipertanggung jawabkan dan harga yang wajar dengan jadwal pengiriman yang tepat waktu
-
Membuat laporan pertanggung jawaban pengadaan
-
Membuat laporan realisasi pengadaan
-
Membuat daftar rekanan
-
Melakukan evaluasi terhadap kinerja rekanan
-
Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberi usul kepada Divisi Mesin dan Jasa
Sub Departemen Perencanaan dan
Pengendalian Produksi / Planning Produk Control ( SubDepRendal
Prod/PPC ) Sub DepRenda 1 Prod/PPC terdapat disetiap Departemen
Produksi, yang mana mempunyai tugas yaitu :
-
Membuat jadwal Produksi
-
Membuat Harga Pokok Produksi yang mencakup kebutuhan jam orang, jam mesin serta kebutuhan material dan perkakas
-
Membuat harga pokok produksi
-
Menyiapkan perintah pengerjaan produksi
-
Memonitor dan mengendalikan pelaksanaan produksi
-
Membuat laporaan dan evaluasi produksi
-
Memeriksa pengiriman material / jasa serta kelengkapan dokumen pengirimnya
-
Membuat bukti material masuk
-
Membuat berita acara penerima material
-
Meminta first article sebagai contoh pengerjaan dari vendor ( First Article adalah material atau produk yang dikirim vendor sebagai contoh material / jasa yang akan dipasoknya )
B.
Sub Departement Mutu
Terdapat
setiap Departemen Produksi yang memiliki tugas :
-
Membuat petunjuk pemeriksaan proses dan pemeriksaan akhir
-
Melaksanakan pemeriksaan mutu material masuk, produk dalam proses, dan produk akhir
-
Menyelenggarakan first article injection (pemeriksaan terhadap first article)
-
Merencanakan, menyusun dan mengawasi spesifikasi mutu yang dipakai sebagai dasar penerimaan produk oleh pelanggan
-
Membuat laporan dan evaluasi mutu reject rate
-
Membuat jadwal dan memonitor pelaksanaan kalibrasi alat – alat ukur
-
Mengkoordinasikan kegiatan implementasi ISO
C.
Departemen Administrasi dan Keuangan Adapun tugas dari departemen ini
yaitu :
-
Menyusun rancana anggaran divisi serta mengendalikan pelaksanaanya
-
Menyelenggarakan kegiatan akutansi keuangan dan analisa data keuangan
-
Mengatur liquiditas keuangan
-
Menyelenggarakan adminitrasi umum
-
Menyelenggarakan administrasi pergudangan
-
Membuat rencana kebutuhan SDM
-
Membina disiplin dan tata tertib pegawai
-
Menyelenggarakan kegiatan K3LH
-
Melaporkan semua kegiatan serta memberikan saran kepada Kepala Divisi
D.
Kasir
Bertanggung jawab atas semua
masalah kebutuhan uang cash dan non cash untuk keperluan.
Aspek
– Aspek Kegiatan PT. PINDAD ( PERSERO )
Kegiatan PT. PINDAD ( PERSERO )
adalah untuk memproduksi peralatan militer dan barang – barang
militer. Pada awal berdirinya kegiatan perusahaan adalah untuk
memasok kebutuhan Departemen Hankam.
Setelah menjadi BUMN, PT.PINDAD (
PERSERO ) mempunyai fungsi ganda sebagai penunjang dan keamanan
nasional dalam hal pengembangan industri kemiliteran dan jasa sebagai
penyelenggara produksi komersial, dimana kegiatan produksi dibagi
menjadi dua bidang, yaitu :
-
Bidang Produk Militer Kegiatan produksinya yaitu untuk memenuhi kebutuhan Departemen Hankam dan dikelompok menjadi dua yaitu :
-
AmunisiTerdiri dari amunisi caliber ringan ( berbagai caliber ), munisi caliber berat ( monitor dan granat ) dan bahan peledak serta pryoteknik
-
SenjataTerdiri dari senapan serbu ( berbagai variasi ) pistol dan revolver
-
Bidang Porduk Komersial ( Non militer )
Bidang ini memproduksi bebagai
produk komerial dengan memakai teknologi yang sama dalm pembuatan
produk militer, produk yang dihasilkan diantaranya adalah :
-
Produk – produk tempa, pengecoran dan stamping
-
Generator KAP 1 MW s.d 10 MW
-
Vaccum circuit braker
-
Motor traksi
-
Mesin perkakas
-
Air bake
-
Rail Fastening ( KA Clip )
-
Produk Tempa dan cor
-
Mesin Derek
-
Dek kapal
-
Peralatan mesin
-
dan lain lain
Produk - produk tersebut dijual
secara umum kecuali produk – produk militer yang dijual hanya
kepada TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angakatan Udara.
Sedangkan untuk produk – produk non militer yang dijual hingga
keluar negeri, seperti DM dengan jenis SG Pemda Jepang yang dijual ke
Jepang. Berikut ini beberapa rekanan yang menjadi langganan PT.
PINDAD ( PERSERO ) yaitu :
-
PT. PAL
-
PT. Roda Mas Bandung
-
PT. Yorishima Guna Ind
Adapun
yang menjadi kegiatan dari Divisi Mesin dan Jasa adalah untuk :
-
Memproduksi mesin – mesin perkakas dan sekitar tahun 1999 mulai dikembangakan mesin perkayuan dan saat ini sudah membuat mesin pengupas kulit kayu dan mesin equator ( multi fungsi )
-
Memproduksi sistem pengerem Kereta api melalui kerjasama dengan produsen Air Braker System terkenal dari Jerman. PT. PINDAD ( PERSERO ) adalah satu – satunya perusahaan di Indonesia yang mendapat Lisensi dari Knorr
-
Memproduksi alat pelayanan kapal laut untuk menunjang program pemerintah dalam meningkatkan industri martini
-
Memproduksi perkakas industri dalam kualitas tinggi. Disamping itu fasilitas yang ada di divisi ini juga dipakai untuk menunjang kebutuhan perkakas unit produksi lainnya yang ada dilingkungan PT. PINDAD ( PERSERO )
BAB
III ANALISA PERMASALAHAN
-
Fasilitas
Kami sampai di PT. PINDAD
(PERSERO) pada pukul 10:30, hari itu kami terlambat 30 menit dari
jadwal yang sudah di rencanakan. Keterlambatan kami di sebabkan
karena terjadi kecelakaan di ruas jalan tol, kemudian berimbas
kemacetan sepanjang perjalan. Kami sudah berangkat lebih pagi namun
tetap saja terjebak dalam kemacetan.
Setelah melewati perjalan panjang
yang melelahkan tidak menyurutkan antusias para mahasiswa untuk
mengikuti kegiatan Kuliah Pengenalan Lapangan pada PT. PINDAD
(PERSERO). Pada kesempatan kali ini setibanya di tempat tujuan, kami
di sambut dengan acara penyambutan sederhana. Karena keterbatasan
tempat upacara penyambutan di laksanakan di tempat terbuka depan
ruang pendaftaran tamu yang tidak jauh dari halaman parkir.
Setelah selesai acara penyambutan
dan pengarahan tentang anjuran juga larangan untuk para pengunjung.
Kami melanjutkan kunjungan memasuki lahan produksi. Terlihat dari
luar pintu masuk utama area tersebut jauh dari kesan perusahaan
manufaktur logam yang terlihat justru sebaliknya lingkungan hijau di
mana – mana sekilas pandangan ruang produksi di kelilingi pohon
yang rindang sejuk dan nyaman.
Kami sangat senang mengikuti
instruktur dari pihak perusahaan, setelah beberapa menit berjalan
kaki instruktur memberi pengarahan tentang sejarah singkat
perusahaan, alamat perusahaan, divisi yang ada pada PT. PINDAD
(PERSERO). Lagi – lagi pengarahan di laksanakan di ruang terbuka
jauh dari kesan formal. Kami bukan dari komunitas atau ormas kami
dari institusi. Setidaknya beri kami fasilitas yang layak. Yah kami
maklumi mungkin karena terlalu banyak pasukan yang kami angkut
sehingga pihak perusahaan tidak memiliki cukup ruang untuk menampung
kami.
Sangat di sayangkan Kuliah
Pengenalan Lapangan pada PT. PINDAD (PERSERO) tidak menghasilkan
pengalaman yang maksimal. Kami tidak bisa melihat satupun proses
produksi. Dengan alasan pihak perusahaan tidak menyediakan Alat
Pelindung Diri (APD) bagi pengunjung. Mungkin karena kerahasiaan
negara atau apalah kami tidak tahu, yang jelas kami kecewa. Sebagai
gantinya kami hanya bisa melihat area percontohan perakitan kendaraan
khusus tipe 6x6 dengan kode name “Komodo”. Dan area tersebut
nampaknya hanya sebuah museum dan tidak ada kerja nyata di tempat
itu. Kami tidak mengerti apakah ini merupakan skenario dari
perusahaan, kabarnya Komodo akan di produksi secara massal. Tapi
kenyataan proyek perakitannya berhenti bak museum, hanya sebagai
percontohan.
Di dalam PT. PINDAD (PERSERO)
sediri tidak ada ruang khusus untuk memajang hasil produksinya.
Seperti yang santer di kabarkan oleh berita BUMN ini telah beberapa
kali sukses merakit karya berkelas yang sangat fenomenal di dunia
kemiliteran. Namun kami tidak dapat melihat beberapa karya tersebut.
Seperti senapan laras pendek dan laras panjang hasil produksi PT.
PINDAD (PERSERO). Senapan serbu buatan pindad yang laris di pasaran,
semua itu hanya sekedar wacana yang di berikan kepada kami. Seakan
kami di paksa menelan mentah – mentah berita yang tidak jelas
asalnya.
-
Persaingan Globalisasi
Indonesia terkenal sebagai negara
kepulauan tersebesar di dunia, dengan 17. 000 pulau di daerah
teritorialnya. Indonesia terkenal sebagai negara maritim karena
perairan yang begitu luas, dan berada di antara samudera pasifik dan
samudera hindia. Dengan wilayah NKRI yang begitu luas, negara ini
membutuhkan kekuatan militer yang besar. Untuk menjaga keamanan dan
persatuan militer Indonesia membutuhkan sarana dan prasarana yang
memadai. Alutsista modern yang mampu bersaing dengan negara lain.
Pengembangan industri pertahanan dan keaman dalam negeri.
PT
Pindad, Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam produksi
persenjataan perang, mengaku kesulitan menjual produk buatannya pada
pemakai terbesar di dalam negeri, yakni Tentara Nasional Indonesia
(TNI). Untuk beberapa
jenis senjata, TNI memilih impor daripada membelinya dari dalam
negeri, PT Pindad. harga jual senjata yang ditawarkan rata-rata masih
jauh lebih murah dibandingkan senjata yang dibeli TNI. Sebagai
contoh, senjata khusus penembak jitu (sniper)
yang dimiliki TNI mencapai Rp 450 juta per unit, padahal Pindad punya
yang nilainya Rp 150 juta per unit.
Desain
strategi serta postur pertahanan dan keamanan Indonesia saat ini
dianggap tidak jelas. Meskipun kebutuhan pertahanan minimal sudah
digagas, postur pertahanan Indonesia sudah sangat ketinggalan.
Sementara itu, revitalisasi industri strategis Indonesia masih
mencoba mencari arah.
Sebab, dalam RUU yang mulai
dibahas di Kementerian Hukum dan HAM, industri strategis lebih pada
produksi alat-alat perang. Ini seakan-akan Indonesia akan perang
dalam lima tahun ke depan. Industri strategis yang bermanfaat untuk
masyarakat dan negara seperti pengembangan sarana transportasi
massal, teknologi informasi, atau teknologi nano malah tidak mendapat
tempat dalam pembahasan RUU itu. Padahal, berbagai industri strategis
seperti itu akan membuat Indonesia berdaya saing dan mandiri.
Kenyataannya, industri pertahanan Indonesia saat ini ketinggalan jauh
dari negara lain kendati sebelum reformasi sempat disegani di Asia.
Pada
1990-an, Indonesia memiliki PT Inka, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia,
dan PT Pindad. Kini, perusahaan-perusahaan ini sulit berkembang
karena tidak ada perhatian dari pemerintah. Dari anggaran untuk
kekuatan minimum esensial yang memerlukan Rp 11 triliun, hanya
dialokasikan Rp 2 triliun. Para pimpinan juga lebih senang mengadakan
alat utama sistem persenjataan dari luar negeri. Pertama, makelar
akan mendapat untung. Selain itu, membeli dari luar negeri artinya
membuka kesempatan untuk berjalan-jalan dan mendapatkan uang dinas.
Beginilah
kenyataan bangsa ini masih belum terbebas dari penjajah moral para
koruptor. Rakyat terus tertinggal dari negara tetangga yang sudah
lebih maju dari pada Indonesia. Konflik internal dalam negeri terus
mewarnai pembangunan yang semakin terbengkalai. Hal ini dimanfaatkan
para pesaing untuk terus menggerus ekonomi Indonesia kembali pada
titik krisis finansial.
BAB
IV PEMBAHASAN MASALAH
Untuk
kesiapan penyambutan tamu kunjungan pihak PT. PINDAD (PERSERO) harus
menyediakan ruang pertemuan yang cukup luas. Instruktur kunjungan
yang profesional dengan fasilitas yang bagus dan modern. Dan membuat
pendataan buku tamu yang jelas. Brosur dan buku panduan pengunjung
juga sangat di perlukan untuk menunjang kegiatan kunjungan. Hal ini
dimaksudkan untuk memberikan informasi secara detail tentang sejarah,
kegiatan produksi, hasil produksi, serta divisi yang ada pada PT.
PINDAD (PERSERO). Sehingga kami tidak sia – sia melakkukan
kunjungan pada PT. PINDAD.
Pengadaan
Alat Pelindung Diri (APD) untuk para pengunjung yang hendak melihat
proses produksi. Serta pengadaan tempat khusus atau seperti museum
untuk memperlihatkan semua hasil karya PT. PINDAD (PERSERO) yang
pernah di buat sebelumnnya. Informasi dan spesifikasi alat – alat
senapan, kendaraan khusus, serta alat komersial lain seperti
generator, ekscavator dan crane. Serta tempat penjualan souvenir yang
lengkap. Hal ini dapat menambah pendapatan koperasi karyawan dan
menambah kesejahteraan anggota koperasi.
Kemudian
untuk fasilitas seperti kamar mandi dan toilet perlu di benahi,
pasalnya kami susah menemukan toilet berkapasitas banyak di tempat
tersebut. Yang ada toilet satu pintu seperti di rumah, tidak seperti
di perusahaan. Padahal PT. PINDAD ini merupakan BUMN tapi
fasilitasnya kurang memadai. Itu saran dari kami segi pandang
pengunjung, namun bila protokol tidak mengijinkan maka abaikan saja
semua saran kami. Karena aset ini sangat vital bagi keamanan negara.
PT
PINDAD perlu perhatian dari pemerintah karena ini merupakan aset
negara yang sangat penting. Dengan adanya produksi dalam negeri semua
anggaran biaya impor dari luar negeri bisa di pangkas dan
dimanfaatkan untuk kepentingan lain yang lebih berguna bagi
perkembangan republik ini. Dukungan material sangat berpengaruh pada
kelanjutan BUMN yang sangat berpotensi memajukan bangsa yang begitu
besar.
PT
Pindad termasuk industri strategis yang membutuhkan dukungan.
Pemerintah sudah menegaskan, seluruh persenjataan yang bisa dibuat di
dalam negeri harus dibeli dari industri dalam negeri. Kendala ketidak
mampuan bekerja bersinergi. Para ahli mencari proyek sendiri-sendiri.
Padahal, bila kemampuan pakar di Indonesia dipetakan dan semua
disinergikan, bukan tidak mungkin ada kemandirian dalam industri
pertahanan keamanan di negeri sendiri.
Untuk
mengefektifkan pelaksanaan dan pengembangan industri pertahanan,
dibentuk Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Peraturan
Presiden tentang KKIP sudah disetujui 12 Juli 2010 meskipun dirasa
kurang sempurna karena belum melibatkan Kementerian Pendidikan
Nasional sebagai yang menangani pendidikan sumber daya manusia. Kini,
diharapkan RUU Revitalisasi Industri Strategis lebih luas,
bermanfaat, dan mampu meningkatkan daya saing Indonesia. Tidak hanya
industri pertahanan, sektor lain juga tidak kalah penting, seperti
sektor industri teknologi masa kini, produksi massal gadget dalam
negeri. Komputerisasi pada seluruh aspek kegiatan sehari – hari.
Serta pelestarian budaya yang telah lama menjadi indentitas bangsa.
BAB
V PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kami sangat senang bisa
mengunjungi PT. PINDAD (PERSERO) perusahaan ALUTSISTA dalam negeri
yang sangat terkenal. Kami sadar bahwa dunia modern ini penuh
persaingan, perang dingin yang setiap saat dapat terbakar menjadi
perang dunia. Globalisasi tidak dapat disangkal kita harus
menyesuaikan kemajuan informasi tanpa batas.
B.
Saran
PT.
PINDAD perlu adanya penambahan kapsitas produksi, serta penambahan
Sumber Daya Manusia yang bermutu untuk menunjang proses produksi
berskala internasional. SDM dalam negeri sangat melimpah setiap
tahunnya tumbuh bakat baru yang siap bersaing dengan kebutuhan
industri modern. Banyak antusias yang sebenarnya berpihak kepada
negeri namun sekali lagi pemerintah negeri ini kurang memperhatikan
bakat – bakat yang sangat perpotensi. Banyak dari mereka yang
bertolak ke luar negeri untuk mendapat apresiasi yang layak atas
bakatnya.
Partisipasi
dari seluruh masyarakat yang membantu membangun negeri ini juga
memili peran penting bagi kemajuan industri dalam negeri, mengingat
semakin bebasnya arus globalisasi memaksa persaingan keras tanpa
tapal batas.
Cie agung hahaha
ReplyDeleteterima kasih atas kunjungannya. semoga bermanfaat.
Deletesangat membantu :)
ReplyDelete#natasya